Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Provinsi Papua dukung Perum Damri Jayapura beroperasi di Wamena Jayawijaya untuk menjangkau beberapa trayek yang belum terjangkau kendaraan umum.
Kepala Dinas Perhubungan Jayawijaya Pardomuan Harahap di Wamena, Senin, mengatakan sudah berkoodinasi dengan pihak Perum Damri Jayapura yang nantinya mengoperasikan eks bus PON di Jayawijaya.
"Saya sudah sampaikan kepada sekda dan bupati bahwa perum dambri butuh lokasi untuk kantor. Selama inikan belum ada perum dambri di sini, jadi mungkin nanti sementara kami akan manfaatkan lokasi kantor Dishub yang lama sehingga mobil dengan karyawan Damri bisa tinggal di sana," katanya.
Awalnya Pemkab Jayawijaya mengajukan permohonan permintaan 10 unit bus eks PON untuk digunakan sebagai angkutan umum di Jayawijaya, namun pemerintah provinsi minta agar bus itu dikelola oleh Perum Damri.
"Kami sudah koordinasi dengan Perum Dambri Jayapura, jadi nanti kalau bus eks PON itu sudah ada di Jayawijaya, teman-teman perum dambri yang mengoperasikan sehingga pengelolaan atau manajemennya tertata dengan baik," katanya.
Jenis bus eks PON yang diminta Pemerintah Jayawijaya adalah medium dengan kapasitas sekali angkut 16 penumpang.
Jayawijaya mengajukan bus ukuran kecil karena pertimbangan biaya pengiriman yang menggunakan pesawat serta medan di Jayawijaya yang sulit untuk bus ukuran besar.
"Saya juga sudah titip pesan kepada perum Damri agar kita berdayakan sopir yang ada di sini. Jadi perekrutan sopir dambri itu melibatkan adik-adik di Jayawijaya sehingga dari sisi keamanan dan medan mereka lebih paham," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jayawijaya Pardomuan Harahap di Wamena, Senin, mengatakan sudah berkoodinasi dengan pihak Perum Damri Jayapura yang nantinya mengoperasikan eks bus PON di Jayawijaya.
"Saya sudah sampaikan kepada sekda dan bupati bahwa perum dambri butuh lokasi untuk kantor. Selama inikan belum ada perum dambri di sini, jadi mungkin nanti sementara kami akan manfaatkan lokasi kantor Dishub yang lama sehingga mobil dengan karyawan Damri bisa tinggal di sana," katanya.
Awalnya Pemkab Jayawijaya mengajukan permohonan permintaan 10 unit bus eks PON untuk digunakan sebagai angkutan umum di Jayawijaya, namun pemerintah provinsi minta agar bus itu dikelola oleh Perum Damri.
"Kami sudah koordinasi dengan Perum Dambri Jayapura, jadi nanti kalau bus eks PON itu sudah ada di Jayawijaya, teman-teman perum dambri yang mengoperasikan sehingga pengelolaan atau manajemennya tertata dengan baik," katanya.
Jenis bus eks PON yang diminta Pemerintah Jayawijaya adalah medium dengan kapasitas sekali angkut 16 penumpang.
Jayawijaya mengajukan bus ukuran kecil karena pertimbangan biaya pengiriman yang menggunakan pesawat serta medan di Jayawijaya yang sulit untuk bus ukuran besar.
"Saya juga sudah titip pesan kepada perum Damri agar kita berdayakan sopir yang ada di sini. Jadi perekrutan sopir dambri itu melibatkan adik-adik di Jayawijaya sehingga dari sisi keamanan dan medan mereka lebih paham," katanya.