Timika (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mimika, Papua sejak dua bulan lalu telah menerapkan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas di sekolah setempat.
Kepala SMA Negeri 1 Mimika Matheus Mamo di Timika, Selasa, menyebut sekolahnya belum menerapkan PTM secara penuh lantaran masih ada potensi penularan COVID-19.
"Kami baru jalankan PTM terbatas sejak dua bulan lalu. Kalau sebelumnya, kami melaksanakan pembelajaran dengan sistem online, sebagian siswa yang tidak memiliki telefon genggam android datang belajar di sekolah, dimana guru-guru memfasilitasi mereka dengan modul pembelajaran,"jelas Matheus.
Untuk menggelar PTM terbatas itu, katanya, SMA Negeri 1 Mimika telah meminta saran dan masukan dari Tim Satgas COVID-19 setempat.
Sesuai saran dari Tim COVID-19 Mimika,menurut Mamo, sekolah harus menyediakan fasilitas tempat cuci tangan, hand sanitizer, mengatur jarak duduk siswa di dalam ruang kelas.
Setiap ruang kelas hanya diisi setengah dari jumlah siswa yaitu 19 orang dari total 36 orang siswa, dengan durasi waktu belajar hanya tiga kali sepekan, dimana setiap hari pembelajaran berlangsung selama tiga hingga empat jam untuk tiga mata pelajaran.
"Kami mengaturnya secara bergiliran, untuk nomor 1 sampai 19 akan masuk hari Senin hingga Rabu. Lalu nomor 20 sampai 36 akan masuk hari Kamis hingga Sabtu. Minggu berikutnya bergiliran. Siswa yang tidak ikut PTM di sekolah akan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru mata pelajaran di rumah," jelas Matheus.
Saat ini siswa SMA Negeri 1 Mimika berjumlah 1.400-an orang, dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 80-an orang.
Selama masa pandemi COVID-19, pihak SMA Negeri 1 Mimika juga bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan Quipper di Jakarta.
"Setahun kami membayar Rp350 juta supaya semua siswa dan guru mendapatkan akun agar bisa mengakses materi pembelajaran dan tugas-tugas yang diberikan," ujarnya.
Selain SMA Negeri 1 Mimika, lanjut Mamo, hampir seluruh sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama serta beberapa sekolah dasar di Mimika sudah menggelar PTM sejak beberapa waktu terakhir seiring dengan semakin menurunnya jumlah temuan kasus baru COVID-19 di Mimika.
Hingga saat ini Kabupaten Mimika masih menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level II sejak dimulainya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dimana Mimika menjadi salah satu klaster penyelenggara.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas di sekolah setempat.
Kepala SMA Negeri 1 Mimika Matheus Mamo di Timika, Selasa, menyebut sekolahnya belum menerapkan PTM secara penuh lantaran masih ada potensi penularan COVID-19.
"Kami baru jalankan PTM terbatas sejak dua bulan lalu. Kalau sebelumnya, kami melaksanakan pembelajaran dengan sistem online, sebagian siswa yang tidak memiliki telefon genggam android datang belajar di sekolah, dimana guru-guru memfasilitasi mereka dengan modul pembelajaran,"jelas Matheus.
Untuk menggelar PTM terbatas itu, katanya, SMA Negeri 1 Mimika telah meminta saran dan masukan dari Tim Satgas COVID-19 setempat.
Sesuai saran dari Tim COVID-19 Mimika,menurut Mamo, sekolah harus menyediakan fasilitas tempat cuci tangan, hand sanitizer, mengatur jarak duduk siswa di dalam ruang kelas.
Setiap ruang kelas hanya diisi setengah dari jumlah siswa yaitu 19 orang dari total 36 orang siswa, dengan durasi waktu belajar hanya tiga kali sepekan, dimana setiap hari pembelajaran berlangsung selama tiga hingga empat jam untuk tiga mata pelajaran.
"Kami mengaturnya secara bergiliran, untuk nomor 1 sampai 19 akan masuk hari Senin hingga Rabu. Lalu nomor 20 sampai 36 akan masuk hari Kamis hingga Sabtu. Minggu berikutnya bergiliran. Siswa yang tidak ikut PTM di sekolah akan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru mata pelajaran di rumah," jelas Matheus.
Saat ini siswa SMA Negeri 1 Mimika berjumlah 1.400-an orang, dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 80-an orang.
Selama masa pandemi COVID-19, pihak SMA Negeri 1 Mimika juga bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan Quipper di Jakarta.
"Setahun kami membayar Rp350 juta supaya semua siswa dan guru mendapatkan akun agar bisa mengakses materi pembelajaran dan tugas-tugas yang diberikan," ujarnya.
Selain SMA Negeri 1 Mimika, lanjut Mamo, hampir seluruh sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama serta beberapa sekolah dasar di Mimika sudah menggelar PTM sejak beberapa waktu terakhir seiring dengan semakin menurunnya jumlah temuan kasus baru COVID-19 di Mimika.
Hingga saat ini Kabupaten Mimika masih menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level II sejak dimulainya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dimana Mimika menjadi salah satu klaster penyelenggara.