Timika (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menetapkan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 12 kilogram sebesar Rp285.000/tabung

Keputusan itu diambil setelah jajaran Disperindag Mimika menggelar pertemuan dengan perwakilan PT Pertamina (Persero), dan para agen gas elpiji di Kota Timika, Selasa,  menyikapi kenaikan harga gas elpiji di wilayah itu beberapa waktu terakhir.

"Kami sudah memutuskan HET gas elpiji 12 kilogram Rp285.000, mengalami kenaikan Rp10.000 dari harga yang dijual di agen," kata Pelaksana Tugas Kepala Disperindag Mimika Petrus Pali Amba.

Saat ini baru terdapat dua agen resmi penyalur gas elpiji di Kota Timika yaitu pengusaha Musdalifah dan Perusahaan Indimatam milik pengusaha H Andi Tajirimin.

Kenaikan harga gas elpiji di Kota Timika sebagai imbas dari kenaikan biaya pengiriman dari Makassar, Sulawesi Selatan, dimana untuk biaya satu kontainer barang berbahaya, termasuk gas elpiji mengalami kenaikan dari Rp8,5 juta menjadi Rp24 juta.

Harga gas elpiji ukuran 12 Kg mengalami kenaikan hingga Rp 50 ribu sejak seminggu terakhir. Jika biasanya Rp240 ribu hinggaRp250 ribu per tabung, kini menjadi Rp290 ribu.

Buntut dari kebijakan itu, harga gas epiji isi 12 kilogram di Kota Timika juga mengalami kenaikan harga. Biasanya satu tabung gas elpiji isi 12 kilogram dijual pada kisaran harga Rp240.000, naik menjadi Rp275.000 di tingkat agen, sementara di tingkat pengecer bisa menembus Rp300.000.

Sales Branch Manajer IV Papua PT Pertamina (Persero) Nanda Setyantoro mengatakan kenaikan harga jual gas elpiji di Kota Timika dan sekitarnya lantaran kenaikan biaya transportasi oleh kapal pengangkut dari Makassar ke Timika.

"Kenaikan itu karena ada kenaikan biaya konteinernya, itu dari pihak transportirnya. Makanya tadi siang kami fasilitasi untuk dibahas bersama dengan Disperindag," ujar Nanda.

Dia menegaskan, harga gas elpiji dari PT Pertamina (Persero) tidak mengalami kenaikan sama sekali dan pasokan gas elpiji ke Timika tetap lancar, bahkan saat ini stoknya melimpah hingga tahun 2022.

"Stok gas elpiji di Timika aman, bahkan sampai tahun depan. Dari Pertamina harganya tetap, tidak ada kenaikan," ujarnya.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024