Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Infrastruktur Lastmile Backhaul Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Feriandi Mirza mengatakan pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G berjalan sangat baik.
Feriandi dalam acara webinar, Rabu, mengatakan pembangunan BTS 4G di Papua dan Papua Barat terus berlangsung di tengah isu keamanan yang tengah melanda kawasan Bumi Cenderawasih.
BAKTI Kominfo, kata dia, telah bekerja sama dengan tiga institusi yakni TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk saling berkoordinasi terkait keamanan dalam pembangunan BTS 4G.
"Jika memang ada situasi di mana masih ada ancaman atau gangguan keamanan di lokasi tertentu, memang mau tidak mau kita harus koordinasi dan kita harus meminta pengawalan baik dari TNI, Polri dan terutama oleh TNI, dan itu memang sudah berjalan baik selama ini walaupun ada insiden dan lain-lain tapi secara umum sudah berjalan sangat baik," kata Feriandi.
Feriadi menekankan keamanan dan keselamatan para pekerja tetap menjadi fokus utama dalam pembangunan infrastruktur BTS 4G.
Apabila terjadi ancaman nyata, kata dia, pihak TNI maupun Polri akan memberikan peringatan untuk menunda pengerjaan pembangunan. Hal tersebut akan dipatuhi oleh para mitra BAKTI yang bertugas di lapangan.
"Kita tidak bisa mengorbankan keamanan atau keselamatan dari pekerja kami yang ada di lapangan. Tapi secara institusi kita sudah ada kerja sama dan selalu koordinasi baik dari TNI, Polri, maupun BIN," ucap Feriadi.
Sejak 2015 hingga 2020 sebanyak 457 BTS 4G telah dibangun di Papua dan Papua Barat. Adapun saat ini, BAKTI Kominfo tengah membangun sebanyak 5.204 BTS 4G tambahan di dua wilayah tersebut dengan target penyelesaian pada 2022.
"Untuk rencana pembangunan BTS baru yang saat ini sedang ber-progress untuk di wilayah Papua rencananya ada 4.380 lokasi, kemudian untuk yang di Papua Barat ada 824 lokasi," kata Feriandi.
Feriandi dalam acara webinar, Rabu, mengatakan pembangunan BTS 4G di Papua dan Papua Barat terus berlangsung di tengah isu keamanan yang tengah melanda kawasan Bumi Cenderawasih.
BAKTI Kominfo, kata dia, telah bekerja sama dengan tiga institusi yakni TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk saling berkoordinasi terkait keamanan dalam pembangunan BTS 4G.
"Jika memang ada situasi di mana masih ada ancaman atau gangguan keamanan di lokasi tertentu, memang mau tidak mau kita harus koordinasi dan kita harus meminta pengawalan baik dari TNI, Polri dan terutama oleh TNI, dan itu memang sudah berjalan baik selama ini walaupun ada insiden dan lain-lain tapi secara umum sudah berjalan sangat baik," kata Feriandi.
Feriadi menekankan keamanan dan keselamatan para pekerja tetap menjadi fokus utama dalam pembangunan infrastruktur BTS 4G.
Apabila terjadi ancaman nyata, kata dia, pihak TNI maupun Polri akan memberikan peringatan untuk menunda pengerjaan pembangunan. Hal tersebut akan dipatuhi oleh para mitra BAKTI yang bertugas di lapangan.
"Kita tidak bisa mengorbankan keamanan atau keselamatan dari pekerja kami yang ada di lapangan. Tapi secara institusi kita sudah ada kerja sama dan selalu koordinasi baik dari TNI, Polri, maupun BIN," ucap Feriadi.
Sejak 2015 hingga 2020 sebanyak 457 BTS 4G telah dibangun di Papua dan Papua Barat. Adapun saat ini, BAKTI Kominfo tengah membangun sebanyak 5.204 BTS 4G tambahan di dua wilayah tersebut dengan target penyelesaian pada 2022.
"Untuk rencana pembangunan BTS baru yang saat ini sedang ber-progress untuk di wilayah Papua rencananya ada 4.380 lokasi, kemudian untuk yang di Papua Barat ada 824 lokasi," kata Feriandi.