Timika (ANTARA) - Kementerian Sosial RI langsung mengirim tiga ton bantuan beras untuk korban musibah banjir rob disertai ombak setinggi tiga hingga empat meter melanda tiga kampung Distrik Amar, Kabupaten Mimika.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob yang dihubungi dari Timika, Jumat, mengatakan bantuan tersebut akan segera diberangkatkan dari Timika ke Amar pada Sabtu (8/1).
Rencananya bantuan tersebut akan dibawa oleh Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mimika.
"Esok Tim Tagana kami kirim untuk membawa bantuan beras ke Atuka (Distrik Mimika Tengah) dan tiga kampung di Distrik Amar. Bantuan tersebut dari Kementrian Sosial bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Mimika," ujar Wabuh John Rettob.
Wabup John Rettob yang saat ini masih berada di Jakarta untuk mengikuti kegiatan internal PDI Perjuangan mengaku sudah menerima laporan bencana yang terjadi tiga kampung Distrik Amar yaitu Amar, Kawar dan Manuare serta Kampung Atuka, ibukota Distrik Mimika Tengah.
John mengapresiasi tim tanggap darurat milik Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Mimika yang langsung bergegas ke Distrik Amar untuk membantu warga yang mengalami bencana akibat terjangan banjir rob dan ombak tinggi.
Wabup John Rettob mengucapkan terima kasih kepada tim tanggap darurat Baznas Kabupaten Mimika, Relawan Mimika dan Tim Baguna PDI Perjuangan untuk melakukan pendataan kerugian yang dialami oleh warga yang tertimpa bencana di Distrik Amar.
"Puji Tuhan dari bencana ini tidak ada korban jiwa. Tapi kalau berbicara kerugian material, tim relawan kita sudah melakukan pendataan,"ujar mantan Kadishubkominfo Mimika.
John cukup menyayangkan tidak adanya anggaran tanggap darurat yang disediakan Pemkab Mimika baik melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Dinas Sosial untuk berbagai kejadian bencana alam yang bisa sewaktu-waktu terjadi di daerah itu.
"Ya, sangat disayangkan Pemda Mimika tidak menganggarkan dana siap pakai untuk bencana baik melalui BPBD maupun Dinas Sosial. Ini menjadi pelajaran dan evaluasi bagi Pemkab Mimika seharusnya setiap tahun menganggarkan dana siap pakai untuk tanggap darurat bencana yang bisa terjadi kapanpun," ujarnya.
Kepala Kampung Amar Lodiwik Mameyao menyebut warga yang bermukim di wilayahnya sebanyak 160 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 569 orang.
Kerugian yang diderita akibat terjangan banjir rob di Amar yaitu tiga unit rumah hilang, 30 jiwa warga mengungsi terdiri atas 16 orang dewasa, tiga bayi dan 11 anak-anak.
Terdapat tujuh rumah di Kampung Amar yang mengalami rusak sedang, satu perahu fiber hilang, gapura kampung rusak berat dan dua unit jembatan menuju kampung rusak berat.
Sedangkan Kepala Kampung Kawar Satorlinus Mutapea melaporkan bahwa akibat terjangan banjir rob menyebabkan enam unit perahu fiber rusak berat, tiga unit perahu jonson 15 PK rusak, empat rumah penduduk rusak sedang.
Satu gardu tenaga solar rusak berat dan tidak lagi berfungsi lantaran beterei terendam air (gardu listrik PLTS), satu unit jembatan rusak berat dan dua unit toilet umum rusak berat.
Kampung Kawar dihuni 54 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 340 orang.
Terjangan banjir rob juga mengakibatkan terjadi kerusakan sejumlah fasilitas di Kampung Manuare yang dipimpin Amandus Timakopeay.
Fasilitas yang rusak di Kampung Manuare antara lain yaitu dua unit perahu fiber rusak berat, enam unit perahu fiber rusak sedang, satu jembatan rusak berat, empat sumur air bersih tertimbun dan jalanan umum mengalami kerusakan.
Kampung Manuare dihuni 48 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 195 orang.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob yang dihubungi dari Timika, Jumat, mengatakan bantuan tersebut akan segera diberangkatkan dari Timika ke Amar pada Sabtu (8/1).
Rencananya bantuan tersebut akan dibawa oleh Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mimika.
"Esok Tim Tagana kami kirim untuk membawa bantuan beras ke Atuka (Distrik Mimika Tengah) dan tiga kampung di Distrik Amar. Bantuan tersebut dari Kementrian Sosial bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Mimika," ujar Wabuh John Rettob.
Wabup John Rettob yang saat ini masih berada di Jakarta untuk mengikuti kegiatan internal PDI Perjuangan mengaku sudah menerima laporan bencana yang terjadi tiga kampung Distrik Amar yaitu Amar, Kawar dan Manuare serta Kampung Atuka, ibukota Distrik Mimika Tengah.
John mengapresiasi tim tanggap darurat milik Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Mimika yang langsung bergegas ke Distrik Amar untuk membantu warga yang mengalami bencana akibat terjangan banjir rob dan ombak tinggi.
Wabup John Rettob mengucapkan terima kasih kepada tim tanggap darurat Baznas Kabupaten Mimika, Relawan Mimika dan Tim Baguna PDI Perjuangan untuk melakukan pendataan kerugian yang dialami oleh warga yang tertimpa bencana di Distrik Amar.
"Puji Tuhan dari bencana ini tidak ada korban jiwa. Tapi kalau berbicara kerugian material, tim relawan kita sudah melakukan pendataan,"ujar mantan Kadishubkominfo Mimika.
John cukup menyayangkan tidak adanya anggaran tanggap darurat yang disediakan Pemkab Mimika baik melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Dinas Sosial untuk berbagai kejadian bencana alam yang bisa sewaktu-waktu terjadi di daerah itu.
"Ya, sangat disayangkan Pemda Mimika tidak menganggarkan dana siap pakai untuk bencana baik melalui BPBD maupun Dinas Sosial. Ini menjadi pelajaran dan evaluasi bagi Pemkab Mimika seharusnya setiap tahun menganggarkan dana siap pakai untuk tanggap darurat bencana yang bisa terjadi kapanpun," ujarnya.
Kepala Kampung Amar Lodiwik Mameyao menyebut warga yang bermukim di wilayahnya sebanyak 160 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 569 orang.
Kerugian yang diderita akibat terjangan banjir rob di Amar yaitu tiga unit rumah hilang, 30 jiwa warga mengungsi terdiri atas 16 orang dewasa, tiga bayi dan 11 anak-anak.
Terdapat tujuh rumah di Kampung Amar yang mengalami rusak sedang, satu perahu fiber hilang, gapura kampung rusak berat dan dua unit jembatan menuju kampung rusak berat.
Sedangkan Kepala Kampung Kawar Satorlinus Mutapea melaporkan bahwa akibat terjangan banjir rob menyebabkan enam unit perahu fiber rusak berat, tiga unit perahu jonson 15 PK rusak, empat rumah penduduk rusak sedang.
Satu gardu tenaga solar rusak berat dan tidak lagi berfungsi lantaran beterei terendam air (gardu listrik PLTS), satu unit jembatan rusak berat dan dua unit toilet umum rusak berat.
Kampung Kawar dihuni 54 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 340 orang.
Terjangan banjir rob juga mengakibatkan terjadi kerusakan sejumlah fasilitas di Kampung Manuare yang dipimpin Amandus Timakopeay.
Fasilitas yang rusak di Kampung Manuare antara lain yaitu dua unit perahu fiber rusak berat, enam unit perahu fiber rusak sedang, satu jembatan rusak berat, empat sumur air bersih tertimbun dan jalanan umum mengalami kerusakan.
Kampung Manuare dihuni 48 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 195 orang.