Jayapura (ANTARA) - Bupati Keerom, Provinsi Papua Piter Gusbager menegaskan komitmen untuk melakukan transformasi sosial sebagai prioritas utama dalam 100 hari pertama masa kerja periode kedua kepemimpinan pemerintahan di daerah itu.
Bupati Keerom Piter Gusbager di Sentani, Jumat, mengatakan langkah ini sebagai upaya mempercepat pembangunan di daerah setempat dengan fokus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program inklusif.
"Transformasi sosial bukan sekadar jargon, tetapi langkah nyata untuk membangun keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan. Ini fondasi untuk memastikan Keerom maju secara berkelanjutan," katanya.
Menurut Piter, transformasi sosial suatu konsep yang luas kemudian disederhanakan menjadi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dari segala sektor.
"Pada sektor pendidikan, kemarin kami inisiasi kerja sama dengan Universitas Diponegoro untuk mengirim anak-anak Keerom untuk studi pada jenjang diploma hingga S2 di sana," ujarnya.
Dia menjelaskan transformasi sosial lainnya, yakni menjaga kerukunan antarsuku, agama, dan budaya di Kabupaten Keerom karena masyarakat daerah ini heterogen sehingga perlu dijaga dan dirawat bersama-sama.
"Transformasi sosial yang kita harapkan agar masyarakat Keerom menjadi masyarakat yang inklusif, masyarakat dari berbagai suku dari seluruh Indonesia yang hidup berkarya di Keerom hidup terbuka dan keluar dari sekat-sekat, sehingga semua suku berkontribusi untuk pembangunan daerah," katanya.
Pihaknya juga mendorong kegiatan sosial kemasyarakatan di bidang olahraga dengan melibatkan pemuda Keerom dari segala suku untuk bersama-sama membangun solidaritas guna menciptakan kerukunan.
"Dalam waktu dekat kita akan buat turnamen Bupati Keerom Cup untuk olahraga sepak bola dan basket guna mendorong pemuda Keerom untuk berkumpul dalam suatu kegiatan dan saling mengenal satu sama lain," ujarnya.