Mimika (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Provinsi Papua memprediksi puncak kasus konfirmasi positif COVID-19 gelombang ketiga di wilayah itu terjadi pada Maret 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika Kabupaten Mimika, Kamis, mengatakan meskipun saat ini lonjakan kasus COVID-19 di Mimika sangat tinggi, namun kondisi itu belum masuk pada puncak kasus.

Saat ini sudah lebih dari 1.200 orang terkonfirmasi positif hanya dalam kurun waktu satu bulan terakhir sejak pertengahan Januari hingga memasuki akhir Februari, dimana kasus terbanyak ditemukan pada karyawan yang bekerja di area pertambangan PT Freeport Indonesia baik di Tembagapura maupun Kuala Kencana.

"Sekarang belum masuk pada puncak kasus. Kemungkinan itu terjadi pada bulan Maret. Pandemi ini masih sangat panjang sehingga setiap orang harus benar-benar mematuhi prokes dengan konsisten dan disiplin tinggi serta harus divaksin," kata Reynold.

Dia menyebutkan bahwa puncak kasus COVID-19 di wilayah Jawa dan Bali yang terjadi pada pertengahan hingga akhir Februari membutuhkan waktu tiga hingga empat pekan untuk menyebar ke daerah lain, termasuk ke wilayah Papua.

Meskipun jumlah orang yang terpapar COVID-19 makin bertambah banyak, namun diharapkan jumlah pasien dengan kondisi berat dan kritis yang harus dirawat di rumah sakit tidak bertambah banyak mengingat sebagian besar yang terpapar cuma mengalami gejala ringan.

Hingga kini tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi COVID-19 di Mimika masih cukup rendah yaitu di bawah 10 persen, meskipun kasus kematian dengan COVID-19 selama periode Februari ini saja sudah mencapai lima kasus.

Dinas Kesehatan Mimika bersama fasilitas rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 kini juga terus melipatgandakan persediaan oksigen medis untuk kebutuhan para pasien yang membutuhkan bantuan oksigen.

"Oksigen yang tersedia di rumah-rumah sakit di Mimika sekarang ini cukup memadai. Kami berharap tidak terjadi peningkatan jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit akibat atau dengan COVID-19. Gas medis yang tersedia di RSUD Mimika, Rumah Sakit Tembagapura dan Rumah Sakit Mitra Keluarga (RSMM) sekarang ini sudah siap," kata Reynold.

Bahkan Dinkes Mimika sudah menyediakan obat-obatan untuk menghilangkan gejala batuk dan flu serta bahan medis habis pakai seperti masker dan pakaian hazmat yang digunakan para petugas tidak saja untuk kepentingan penanganan COVID-19 seperti pemeriksaan, pelacakan kontak erat, vaksinasi tetapi juga untuk pelayanan umum.

Saat ini terdapat empat fasilitas kesehatan yang khusus merawat pasien COVID-19 di Mimika yaitu RSUD Mimika, RS Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana yang ditangani Internasional SOS khusus melayani karyawan PT Freeport dan subkontraktornya serta RSMM Timika yang dikelola Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP) di bawah naungan Keuskupan Timika.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024