Timika (ANTARA) - Tim SAR gabungan terdiri atas personel Basarnas Timika, TNI-Polri, relawan dan unsur masyarakat pada Rabu pagi menemukan satu korban perahu motor yang tenggelam di Muara Migiwiya, Kokonao, Distrik Mimika Barat.
Kasubsi Operasi Kantor SAR Timika Syahril mengatakan korban yang ditemukan tersebut atas nama Mansur, berusia 33 tahun, merupakan warga Kampung Ipaya, Distrik Mimika Barat, Papua.
Korban yang dinyatakan hilang (tenggelam) sejak Senin (21/2) malam baru ditemukan pada Rabu pagi sekitar pukul 10.40 WIT dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Salah satu korban kecelakaan laut yang terjadi di perairan Migiwiya, Distrik Mimika Barat dua hari lalu ditemukan kurang lebih satu mil dari lokasi perahu yang mereka tumpangi tenggelam. Tim yang terlibat yaitu Basarnas, TNI-Polri, relawan dan masyarakat," kata Syahril.
Korban kemudian dievakuasi ke kampung terdekat yaitu Kokonao untuk selanjutnya dikebumikan.
Hingga kini Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian satu korban lainnya atas nama Siti Aminah, berusia 29 tahun.
Pencarian difokuskan di lokasi yang dicurigai dimana tim menemukan jaket diduga milik korban.
"Saat ini pencarian masih terus dilakukan di lokasi kejadian," kata Syahril.
Tim SAR dibantu warga mengevakuasi jenazah Mansur yang ditemukan di perairan Migiwiya, Kokonao, Mimika Barat, Mimika, Papua, Rabu (23/2/2022). (ANTARA/HO-SAR Timika)
Mansur dan Siti Aminah diketahui merupakan pasangan suami isteri yang sehari-hari berdagang barang kebutuhan pokok di Kampung Ipaya, Distrik Amar menumpang perahu fiber yang dikemudikan Abraham Otomako (29) dari Pelabuhan Pomako Timika menuju Ipaya pada Senin (21/2) petang.
Perahu tersebut juga mengangkut sejumlah bahan kebutuhan pokok untuk dijual di Ipaya.
Saat memasuki perairan dekat Kokonao, perahu yang ditumpangi Mansur dan Siti Aminah dihantam badai sehingga Abraham selaku motoris memutuskan untuk masuk ke Muara Migiwiya, Kokonao untuk menghindari badai.
Entah mengapa, perahu nahas tersebut malah patah jadi dua bagian, dan pasutri tersebut ikut tenggelam. Adapun Abraham berhasil selamat.
Tim SAR gabungan yang menggunakan tiga perahu karet mulai melakukan pencarian sejak Selasa (22/2) pagi, namun hingga petang kedua korban tidak berhasil ditemukan.
Sebagian Tim SAR melakukan pencarian dengan berjalan kaki di tepi pantai.
Mengingat lokasi itu cukup jauh dari Kokonao dan Timika, Tim SAR gabungan memutuskan bermalam di tepi pantai dengan membuat tenda (bivak) darurat.
Kasubsi Operasi Kantor SAR Timika Syahril mengatakan korban yang ditemukan tersebut atas nama Mansur, berusia 33 tahun, merupakan warga Kampung Ipaya, Distrik Mimika Barat, Papua.
Korban yang dinyatakan hilang (tenggelam) sejak Senin (21/2) malam baru ditemukan pada Rabu pagi sekitar pukul 10.40 WIT dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Salah satu korban kecelakaan laut yang terjadi di perairan Migiwiya, Distrik Mimika Barat dua hari lalu ditemukan kurang lebih satu mil dari lokasi perahu yang mereka tumpangi tenggelam. Tim yang terlibat yaitu Basarnas, TNI-Polri, relawan dan masyarakat," kata Syahril.
Korban kemudian dievakuasi ke kampung terdekat yaitu Kokonao untuk selanjutnya dikebumikan.
Hingga kini Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian satu korban lainnya atas nama Siti Aminah, berusia 29 tahun.
Pencarian difokuskan di lokasi yang dicurigai dimana tim menemukan jaket diduga milik korban.
"Saat ini pencarian masih terus dilakukan di lokasi kejadian," kata Syahril.
Mansur dan Siti Aminah diketahui merupakan pasangan suami isteri yang sehari-hari berdagang barang kebutuhan pokok di Kampung Ipaya, Distrik Amar menumpang perahu fiber yang dikemudikan Abraham Otomako (29) dari Pelabuhan Pomako Timika menuju Ipaya pada Senin (21/2) petang.
Perahu tersebut juga mengangkut sejumlah bahan kebutuhan pokok untuk dijual di Ipaya.
Saat memasuki perairan dekat Kokonao, perahu yang ditumpangi Mansur dan Siti Aminah dihantam badai sehingga Abraham selaku motoris memutuskan untuk masuk ke Muara Migiwiya, Kokonao untuk menghindari badai.
Entah mengapa, perahu nahas tersebut malah patah jadi dua bagian, dan pasutri tersebut ikut tenggelam. Adapun Abraham berhasil selamat.
Tim SAR gabungan yang menggunakan tiga perahu karet mulai melakukan pencarian sejak Selasa (22/2) pagi, namun hingga petang kedua korban tidak berhasil ditemukan.
Sebagian Tim SAR melakukan pencarian dengan berjalan kaki di tepi pantai.
Mengingat lokasi itu cukup jauh dari Kokonao dan Timika, Tim SAR gabungan memutuskan bermalam di tepi pantai dengan membuat tenda (bivak) darurat.