Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa pihaknya akan mengajak tokoh-tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk melakukan dialog damai terkait situasi di Papua.
“OPM akan menjadi kelompok prioritas untuk diajak dialog,” kata Taufan Damanik kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa Komnas HAM akan menginisiasi dan memulai dialog damai antara pemerintah dengan pihak Papua. Adapun pihak Papua yang terlibat adalah OPM, tokoh gereja, tokoh masyarakat, hingga tokoh adat.
OPM merupakan pihak yang akan menjadi prioritas dari dialog dengan pemerintah. Taufan menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa menolak untuk mulai berkomunikasi dengan tokoh kemerdekaan Papua yang masih didengar oleh banyak pihak, salah satunya Benny Wenda.
“Yang pro-kemerdekaan harus diajak dialog, tidak bisa kalau tidak. Pergolakan ini kan karena ada pro-kemerdekaan,” ucap dia.
Komnas HAM telah membangun kontak dan memberi tahu bahwa pihaknya akan menemui Benny Wenda. Akan tetapi, hingga saat ini, Komnas HAM bersama pemerintah masih mempertimbangkan naik dan turunnya situasi di Papua.
“Tim kami di sana sering bertemu dan saling kontak. Mereka bersedia kalau difasilitasi Komnas HAM. Mereka katakan bersedia,” tutur Taufan.
Tidak terbatas dengan pihak OPM, Komnas HAM mengatakan akan melakukan dialog dengan tokoh adat di Papua. Terkait dengan tokoh adat, isu yang menuai perhatian adalah mengenai perlindungan hak ulayat mereka.
Taufan berharap tahun ini pihaknya sudah bisa memulai dialog tahap awal antara pemerintah, OPM, tokoh masyarakat, tokoh gereja, dan tokoh adat.
“Harapannya tahun ini sudah dimulai tahap awalnya dari pemerintah, OPM, tokoh masyarakat, tokoh gereja, dan tokoh adat. Sudah mulai bisa duduk,” kata Taufan.
Sebagaimana penyelesaian konflik Aceh terdahulu yang melibatkan Swedia sebagai pihak ketiga, Taufan mengatakan bahwa Komnas HAM akan berperan sebagai pihak ketiga.
“Meskipun ini lembaga negara, mereka masih sangat menghormati,” ucap Taufan.
“OPM akan menjadi kelompok prioritas untuk diajak dialog,” kata Taufan Damanik kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa Komnas HAM akan menginisiasi dan memulai dialog damai antara pemerintah dengan pihak Papua. Adapun pihak Papua yang terlibat adalah OPM, tokoh gereja, tokoh masyarakat, hingga tokoh adat.
OPM merupakan pihak yang akan menjadi prioritas dari dialog dengan pemerintah. Taufan menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa menolak untuk mulai berkomunikasi dengan tokoh kemerdekaan Papua yang masih didengar oleh banyak pihak, salah satunya Benny Wenda.
“Yang pro-kemerdekaan harus diajak dialog, tidak bisa kalau tidak. Pergolakan ini kan karena ada pro-kemerdekaan,” ucap dia.
Komnas HAM telah membangun kontak dan memberi tahu bahwa pihaknya akan menemui Benny Wenda. Akan tetapi, hingga saat ini, Komnas HAM bersama pemerintah masih mempertimbangkan naik dan turunnya situasi di Papua.
“Tim kami di sana sering bertemu dan saling kontak. Mereka bersedia kalau difasilitasi Komnas HAM. Mereka katakan bersedia,” tutur Taufan.
Tidak terbatas dengan pihak OPM, Komnas HAM mengatakan akan melakukan dialog dengan tokoh adat di Papua. Terkait dengan tokoh adat, isu yang menuai perhatian adalah mengenai perlindungan hak ulayat mereka.
Taufan berharap tahun ini pihaknya sudah bisa memulai dialog tahap awal antara pemerintah, OPM, tokoh masyarakat, tokoh gereja, dan tokoh adat.
“Harapannya tahun ini sudah dimulai tahap awalnya dari pemerintah, OPM, tokoh masyarakat, tokoh gereja, dan tokoh adat. Sudah mulai bisa duduk,” kata Taufan.
Sebagaimana penyelesaian konflik Aceh terdahulu yang melibatkan Swedia sebagai pihak ketiga, Taufan mengatakan bahwa Komnas HAM akan berperan sebagai pihak ketiga.
“Meskipun ini lembaga negara, mereka masih sangat menghormati,” ucap Taufan.