Jayapura (ANTARA) - Provinsi Papua terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan tahunan GCF Task Force (Governors’ Climate and Forest Task Force atau Satuan Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim) pada Juli 2023 secara aklamasi.
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus dalam siaran pers di Jayapura, Kamis, mengatakan GFC Task Force merupakan forum pertemuan bagi 38 gubernur atau kepala negara bagian dari negara-negara di Amerika, Afrika, Eropa dan Asia yang membahas dan melaksanakan kerjasama terkait hutan serta perubahan iklim.
"Provinsi Papua merupakan salah satu pendiri GCF Task Force bersama sembilan negara bagian atau provinsi yaitu Acre, Amapa, Amazonas, Maranhao, Mato Grosso, Para (Brazil), California, Illinois (Amerika Serikat), Aceh dan Papua (Indonesia) pada 2009-2010," katanya.
Menurut Rifai, substansi yang dibahas pada pertemuan tersebut pertama "human and community" yang membahas ekonomi kehutanan dan hak tenuarial, kedua "knowledge, technology and innovation" membahas terkait dengan integrasi teknologi dengan pengetahuan dan kearifan lokal.
"Ketiga 'finance, investment and private sector' membahas terkait dukungan para pihak terkait dengan ekonomi kehutanan dan iklim serta keempat 'government and public policy' membahas terkait dengan tata kelola yang baik dan kebijakan publik berkelanjutan," ujarnya.
Dia menjelaskan pada pertemuan tersebut, delegasi dari Provinsi Papua membawa produk hasil hutan bukan kayu (noken, madu, sagu, minyak kayu dan lainnya) hasil kerjasama masyarakat adat dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Cabang Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
"Pemerintah Provinsi Papua memohon doa restu dari seluruh rakyat Papua, agar pertemuan tahun depan mampu memberikan bukti dan menjadi tuan rumah yang baik sebagai perwujudan Papua adalah jantung Indonesia dan bagian dari jantung dunia," katanya lagi.
Sekadar diketahui, rombongan Gubernur Papua yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Ridwan Rumasukun sekaligus menjadi pimpinan Delegasi pertemuan GCF di Kota Manaus Negara Bagian Amazonas Brazil yang dilaksanakan pada 15-19 Maret 2022.
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus dalam siaran pers di Jayapura, Kamis, mengatakan GFC Task Force merupakan forum pertemuan bagi 38 gubernur atau kepala negara bagian dari negara-negara di Amerika, Afrika, Eropa dan Asia yang membahas dan melaksanakan kerjasama terkait hutan serta perubahan iklim.
"Provinsi Papua merupakan salah satu pendiri GCF Task Force bersama sembilan negara bagian atau provinsi yaitu Acre, Amapa, Amazonas, Maranhao, Mato Grosso, Para (Brazil), California, Illinois (Amerika Serikat), Aceh dan Papua (Indonesia) pada 2009-2010," katanya.
Menurut Rifai, substansi yang dibahas pada pertemuan tersebut pertama "human and community" yang membahas ekonomi kehutanan dan hak tenuarial, kedua "knowledge, technology and innovation" membahas terkait dengan integrasi teknologi dengan pengetahuan dan kearifan lokal.
"Ketiga 'finance, investment and private sector' membahas terkait dukungan para pihak terkait dengan ekonomi kehutanan dan iklim serta keempat 'government and public policy' membahas terkait dengan tata kelola yang baik dan kebijakan publik berkelanjutan," ujarnya.
Dia menjelaskan pada pertemuan tersebut, delegasi dari Provinsi Papua membawa produk hasil hutan bukan kayu (noken, madu, sagu, minyak kayu dan lainnya) hasil kerjasama masyarakat adat dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Cabang Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
"Pemerintah Provinsi Papua memohon doa restu dari seluruh rakyat Papua, agar pertemuan tahun depan mampu memberikan bukti dan menjadi tuan rumah yang baik sebagai perwujudan Papua adalah jantung Indonesia dan bagian dari jantung dunia," katanya lagi.
Sekadar diketahui, rombongan Gubernur Papua yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Ridwan Rumasukun sekaligus menjadi pimpinan Delegasi pertemuan GCF di Kota Manaus Negara Bagian Amazonas Brazil yang dilaksanakan pada 15-19 Maret 2022.