Jakarta (ANTARA) - Kapten timnas Portugal Cristiano Ronaldo menepis anggapan sebagian kalangan bahwa dia sudah mendekati akhir kariernya.
"Saya ditanyai pertanyaan yang itu-itu saja. Orang yang akan memutuskan masa depan saya adalah saya sendiri, bukan orang lain," kata Ronaldo dalam konferensi pers menjelang final playoff melawan Makedonia Utara di Porto Selasa guna memperebutkan satu jatah putaran final Piala Dunia 2022.
"Seandainya saya merasa ingin terus bermain, maka saya akan terus main, jika saya tak merasa ingin terus bermain, ya saya tidak akan bermain. Saya yang memutuskan, titik," sambung pesebak bola berusia 37 tahun seperti dilaporkan laman ESPN, Senin.
Juara Euro 2016 Portugal selalu lolos dalam lima putaran final Piala Dunia terakhir, sementara turnamen besar pertama bagi Makedonia Utara adalah Euro 2020.
Ketika ditanya apakah Piala Dunia akan sama tanpa kehadiran dia, Ronaldo menjawab, "Tak ada Piala Dunia tanpa Portugal, di sini bukan soal individu, kami adalah tim."
"Besok itu final dan kami siap. Favorit? Saya selalu menganggap diri saya favorit, entah itu (laga) kandang atau tandang."
“Kami sudah tahu jika kami menang, maka kami akan melenggang ke Piala Dunia, jika kami kalah, kami tersingkir. Kami memikul tanggung jawab untuk bersikap positif dan memenangkan pertandingan ini," papar Ronaldo
"Tekanan akan selalu ada. Saya merasa baik-baik saja, seperti biasanya. Hari lain saya siap."
Portugal yang menang 3-1 atas Turki pada Kamis pekan lalu akan menghadapi tim yang secara mengejutkan telah mengalahkan Italia 1-0 di Palermo.
“Mereka telah mengejutkan (banyak lawan) dalam berbagai pertandingan tetapi saya yakin besok mereka tidak akan mengejutkan kami,” kata Ronaldo tentang Makedonia Utara. "Portugal akan semakin baik dan kami akan melenggang ke Piala Dunia."
Pelatih Portugal Fernando Santos sependapat dengan Ronaldo.
"Kami mengenal dengan baik Makedonia (Utara) dan kami harus melawannya dengan tepat," kata dia. "Ini mungkin pertandingan hidup mati mereka, tetapi bagi kami juga, dan ini adalah soal bagaimana kami harus merespons, dengan dedikasi, determinasi, intensitas, semangat berkorban dan tekad."
"Kami harus menang, menang, menang. Kami mengandalkan dukungan tanpa syarat dari 11 juta rakyat Portugal," kata Santos.
"Saya ditanyai pertanyaan yang itu-itu saja. Orang yang akan memutuskan masa depan saya adalah saya sendiri, bukan orang lain," kata Ronaldo dalam konferensi pers menjelang final playoff melawan Makedonia Utara di Porto Selasa guna memperebutkan satu jatah putaran final Piala Dunia 2022.
"Seandainya saya merasa ingin terus bermain, maka saya akan terus main, jika saya tak merasa ingin terus bermain, ya saya tidak akan bermain. Saya yang memutuskan, titik," sambung pesebak bola berusia 37 tahun seperti dilaporkan laman ESPN, Senin.
Juara Euro 2016 Portugal selalu lolos dalam lima putaran final Piala Dunia terakhir, sementara turnamen besar pertama bagi Makedonia Utara adalah Euro 2020.
Ketika ditanya apakah Piala Dunia akan sama tanpa kehadiran dia, Ronaldo menjawab, "Tak ada Piala Dunia tanpa Portugal, di sini bukan soal individu, kami adalah tim."
"Besok itu final dan kami siap. Favorit? Saya selalu menganggap diri saya favorit, entah itu (laga) kandang atau tandang."
“Kami sudah tahu jika kami menang, maka kami akan melenggang ke Piala Dunia, jika kami kalah, kami tersingkir. Kami memikul tanggung jawab untuk bersikap positif dan memenangkan pertandingan ini," papar Ronaldo
"Tekanan akan selalu ada. Saya merasa baik-baik saja, seperti biasanya. Hari lain saya siap."
Portugal yang menang 3-1 atas Turki pada Kamis pekan lalu akan menghadapi tim yang secara mengejutkan telah mengalahkan Italia 1-0 di Palermo.
“Mereka telah mengejutkan (banyak lawan) dalam berbagai pertandingan tetapi saya yakin besok mereka tidak akan mengejutkan kami,” kata Ronaldo tentang Makedonia Utara. "Portugal akan semakin baik dan kami akan melenggang ke Piala Dunia."
Pelatih Portugal Fernando Santos sependapat dengan Ronaldo.
"Kami mengenal dengan baik Makedonia (Utara) dan kami harus melawannya dengan tepat," kata dia. "Ini mungkin pertandingan hidup mati mereka, tetapi bagi kami juga, dan ini adalah soal bagaimana kami harus merespons, dengan dedikasi, determinasi, intensitas, semangat berkorban dan tekad."
"Kami harus menang, menang, menang. Kami mengandalkan dukungan tanpa syarat dari 11 juta rakyat Portugal," kata Santos.