Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, mengatakan, tidak ada darah yang bercucuran percuma dari tubuh seorang prajurit sejati yang mengorbankan dirinya bagi Nusa dan Bangsa seperti dilakukan Prajurit Kepala Marinir (Anumerta) Wilson Anderson Here.

"Darah dari para kusuma bangsa yang gugur di Papua akan menciptakan perdamaian di Tanah Papua," kata Laiskodat, pada acara pemakaman Here, di Kupang, Rabu. Here merupakan salah satu korban yang gugur dalam aksi penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata Papua di Nduga, Papua pada Sabtu, (26/3).

Here dimakamkan dalam upacara militer yang dilaksanakan personel-personel Korps Marinir TNI AL dan korps lain TNI/TNI AL di Kupang. 

Laiskodat menegaskan darah dari para kusuma bangsa yang telah gugur dalam tugas di Papua akan menciptakan perdamaian di Tanah Papua. "Tidak ada darah yang bercucuran percuma. Kami yakin dan percaya, bahwa cucuran darah para kusuma bangsa yang gugur menjalankan tugas negara di Papua akan lahir perdamaian di tanah Papua untuk kesejahteraan daerah itu dan bangsa Indonesia," kata dia.

Ia mengatakan, masyarakat NTT merasa bangga terhadap Here karena tidak semua prajurit TNI mendapat kepercayaan untuk bertugas di medan operasi seperti dilakukan di Papua.

Ia mengatakan, Here telah mempersembahkan diri untuk pelayanan kemanusiaan untuk mengemban tugas menjadi orang-orang terdepan dalam mengamankan Negara Kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman.

Menurut dia, semua warga menjadi bangga karena terdapat bendera Merah Putih di atas peti jenasah menunjukkan Here telah melaksanakan tugas dalam hidupnya sebagai bhayangkari negara  secara baik dan sukses.

Menurut dia, berdasarkan informasi yang diceritakan keluarga, bahwa pilihan Here untuk menjadi prajurit TNI AL adalah kehendak pribadinya dan mendaftarkan diri sebagai TNI AL dengan uang pinjaman tanpa memberitahukan kepada orangtuanya.

"Ini menunjukkan Wilson menentukan sendiri untuk terjun dalam lapangan pengabdian kepada bangsa dan negara. Beliau juga seorang yang peduli dan suka membantu keluarga dan teman. Ia telah mempersembahkan dirinya untuk mempertahankan kedaulatan bangsa," kata dia.

Acara pemakaman diawali dengan penyerahan akta kematian dari lurah Sikumana lalu diikuti dengan ibadah penguburan yang dipimpin Pendeta Louisa V Koamesah Toelle.


 

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024