Biak (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Papua mendorong pedagang lima pasar di Papua menerapkan trasaksi keuangan digital menggunakan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Tahun 2022 ini ada lima pasar menjadi target penerapan QRIS di antaranya tiga pasar di kota Jayapura yakni pasar Inpres, Hamadi dan pasar Yutefa serta satu di Biak dan satu pasar Sentani Kabupaten Jayapura," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Dedy Irianto menjawab ANTARA selepas membuka FGD pelaksanaan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah di Biak, Jumat.
Dedy mengatakan, transaksi digital yang bersifat tanpa kontak fisik (contactless) adalah keniscayaan di tengah pesatnya kemajuan teknologi yang terus membuka pintu peluang baru dalam bisnis.
Diakui Dedy, di Indonesia metode pembayaran dengan QR code kini menjadi kian populer dan terakselerasi semenjak pandemi COVID-19 berlangsung.
"Sejak 1 Januari 2020, implementasi QRIS sebagai standar kode QR nasional pun secara resmi diinstruksikan Bank Indonesia sebagai regulator. Hal ini berdampak positif bagi masyarakat untuk alternatif pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal," kata Dedy.
Dedy menjelaskan, QRIS adalah standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet digital atau mobile banking.
"Layanan keuangan transaksi menggunakan QRIS adalah terobosan transaksi non-tunai berbasis digital dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)," ujarnya.
Tujuan utama dari kehadiran QRIS, menurut Dedy, untuk mewujudkan sistem pembayaran yang lebih mudah bagi masyarakat dan dapat diawasi oleh regulator dari satu pintu.
"Hal ini demi menciptakan sistem pembayaran yang efisien, efektif dan mengacu pada prinsip utama kebijakan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal," kata Dedy.
Dedy menyebut, keuntungan lain penggunaan QRIS yakni mempercepat transaksi, permudah transaksi,lebih terjangkau, terjamin aman dan handal karena dapat di cek secara berkala pelaku bisnis.
Berdasarkan data Bank Indonesia perwakilan Papua menargetkan sebanyak 105 ribu transaksi menggunakan QRIS dan 70 ribu merchant QRIS sudah terpasang di seluruh Provinsi Papua.
"Tahun 2022 ini ada lima pasar menjadi target penerapan QRIS di antaranya tiga pasar di kota Jayapura yakni pasar Inpres, Hamadi dan pasar Yutefa serta satu di Biak dan satu pasar Sentani Kabupaten Jayapura," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Dedy Irianto menjawab ANTARA selepas membuka FGD pelaksanaan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah di Biak, Jumat.
Dedy mengatakan, transaksi digital yang bersifat tanpa kontak fisik (contactless) adalah keniscayaan di tengah pesatnya kemajuan teknologi yang terus membuka pintu peluang baru dalam bisnis.
Diakui Dedy, di Indonesia metode pembayaran dengan QR code kini menjadi kian populer dan terakselerasi semenjak pandemi COVID-19 berlangsung.
"Sejak 1 Januari 2020, implementasi QRIS sebagai standar kode QR nasional pun secara resmi diinstruksikan Bank Indonesia sebagai regulator. Hal ini berdampak positif bagi masyarakat untuk alternatif pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal," kata Dedy.
Dedy menjelaskan, QRIS adalah standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet digital atau mobile banking.
"Layanan keuangan transaksi menggunakan QRIS adalah terobosan transaksi non-tunai berbasis digital dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)," ujarnya.
Tujuan utama dari kehadiran QRIS, menurut Dedy, untuk mewujudkan sistem pembayaran yang lebih mudah bagi masyarakat dan dapat diawasi oleh regulator dari satu pintu.
"Hal ini demi menciptakan sistem pembayaran yang efisien, efektif dan mengacu pada prinsip utama kebijakan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal," kata Dedy.
Dedy menyebut, keuntungan lain penggunaan QRIS yakni mempercepat transaksi, permudah transaksi,lebih terjangkau, terjamin aman dan handal karena dapat di cek secara berkala pelaku bisnis.
Berdasarkan data Bank Indonesia perwakilan Papua menargetkan sebanyak 105 ribu transaksi menggunakan QRIS dan 70 ribu merchant QRIS sudah terpasang di seluruh Provinsi Papua.