Sorong (ANTARA) - Deputi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kemendagri Paulus Waterpauw meninjau potensi perikanan di Pulau Fani Raja Ampat, Papua Barat, yang merupakan pulau terluar perbatasan Indonesia dan Negara Palau, Jumat.

Mengunjungi pulau terluar di Distrik Ayau Kabupaten Raja Ampat itu, Paulus Waterpauw didampingi Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Laut Sriyanto.

Rombongan mantan Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri itu disambut Letnan Supriadi dari TNI Angkatan Laut bersama anggotanya yang bertugas menjaga pulau terluar berbatasan langsung dengan negara Palau tersebut.

Berdialog dengan Prajurit TNI AL, Paulus Waterpauw menanyakan berbagai hal yang telah dilakukan dan menggali informasi terkait potensi kelautan di Pulau Fani.

Dialog berlangsung hangat dan penuh keakraban, di mana Paulus Waterpauw dengan gayanya yang khas memberikan semangat prajurit TNI AL yang setia menjaga pulau terluar.

“Saya Asisten Dua BNPP dan Perwakilan Daerah Papua Barat, kita datang ke Pulau Fani ini banyak menemukan kendala dan hambatan. Kami sudah mencatat karena tugas kami belanja masalah. Kami akan kembali dan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” ujarnya.

Paulus Waterpauw berpesan kepada prajurit penjaga pulau terluar perbatasan agar tetap menjaga kesehatan dan tetap semangat.

“Tetap semangat, kuat, jaga kesatuan, dan persatuan. Tunjukkan bahwa pemerintah itu hadir bagi masyarakat di pulau terluar," tambah dia

Pewarta : Ernes Broning Kakisina
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024