Jayapura (ANTARA) - Koramil 1708-03/Biak Barat meningkatkan kerja sama dengan membantu warga setempat mengolah sagu guna memastikan ketersediaan pangan di masa pandemi COVID-19.
Babinsa Koramil 1708-03/Biak Barat Sertu James dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Sabtu, mengatakan mengolah sagu diawali dengan panen di Kampung Sumbunya, Distrik Biak Barat, Kabupaten Biak Numfor.
"Untuk memudahkan panen tersebut, kami membantu menebang pohon sagu dengan menggunakan parang dan kampak sekaligus untuk memotong-motong batang pohon sagu menjadi beberapa bagian, dengan tujuan agar memudahkan pengangkutan," katanya didampingi Sertu Yahya dan warga lainnya.
Menurut Sertu James, pihaknya membantu masyarakat dalam mengolah sagu dari mulai proses pemilihan batang pohon sagu berkualitas yang akan ditebang, proses pemotongan batang sagu.
"Setelah itu memukul atau mencacah batang pohon sagu dengan alat khusus yang masih tradisional yang disebut penokok," ujarnya.
Dia menjelaskan selanjutnya menyaring batang sagu yang sudah dihaluskan sampai akhirnya menjadi tepung sagu.
"Pemilihan batang pohon sagu yang berisi tepung sagu ditandai dengan batang pohon sagu yang sudah tua dan mengeluarkan bunga," katanya lagi.
Sementara itu, Pemilik Pengolahan Sagu Tradisional Remon mengatakan dengan adanya kegiatan ini dapat membantu meringankan pekerjaannya dalam pengolahan bahan makanan pokok dari batang sagu.
"Terima kasih kepada babinsa yang sudah memberikan bantuan kepada kami, biasanya kami kerjakan sedikit lama sekarang sudah lebih cepat dari sebelumnya," katanya.
Babinsa Koramil 1708-03/Biak Barat Sertu James dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Sabtu, mengatakan mengolah sagu diawali dengan panen di Kampung Sumbunya, Distrik Biak Barat, Kabupaten Biak Numfor.
"Untuk memudahkan panen tersebut, kami membantu menebang pohon sagu dengan menggunakan parang dan kampak sekaligus untuk memotong-motong batang pohon sagu menjadi beberapa bagian, dengan tujuan agar memudahkan pengangkutan," katanya didampingi Sertu Yahya dan warga lainnya.
Menurut Sertu James, pihaknya membantu masyarakat dalam mengolah sagu dari mulai proses pemilihan batang pohon sagu berkualitas yang akan ditebang, proses pemotongan batang sagu.
"Setelah itu memukul atau mencacah batang pohon sagu dengan alat khusus yang masih tradisional yang disebut penokok," ujarnya.
Dia menjelaskan selanjutnya menyaring batang sagu yang sudah dihaluskan sampai akhirnya menjadi tepung sagu.
"Pemilihan batang pohon sagu yang berisi tepung sagu ditandai dengan batang pohon sagu yang sudah tua dan mengeluarkan bunga," katanya lagi.
Sementara itu, Pemilik Pengolahan Sagu Tradisional Remon mengatakan dengan adanya kegiatan ini dapat membantu meringankan pekerjaannya dalam pengolahan bahan makanan pokok dari batang sagu.
"Terima kasih kepada babinsa yang sudah memberikan bantuan kepada kami, biasanya kami kerjakan sedikit lama sekarang sudah lebih cepat dari sebelumnya," katanya.