Jayapura (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua menggelar kerja bakti di lima rumah ibadah di Kota Jayapura untuk mempererat silaturahim dan hubungan kerja sama antarlembaga dan umat, Jumat.
Kepala Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Papua Syamsuddin di Jayapura, Jumat, mengatakan kerja bakti yang dilaksanakan di rumah ibadah lintas agama merupakan program prioritas Kementerian Agama dalam rangka menuju pekan merdeka toleransi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
"Ini merupakan arahan dari pimpinan kami dan menjadi program prioritas bahwa pada 2021 hingga 2022 kami ingin canangkan (luncurkan) tahun toleransi di Tanah Papua," katanya.
Menurut Syamsuddin, untuk peluncuran tahun toleransi atau kerukunan beragama pihaknya akan menjadwalkan kembali namun untuk menuju itu diawali dengan moderasi beragama.
Dia menjelaskan moderasi beragama ialah cara pandang melakukan ibadah masing-masing agama dengan tidak ekstrem tetapi moderat tanpa mengganggu hingga melukai orang lain dan tidak melakukan tindak kekerasan.
"Di mana salah satu materi yang di implementasi ialah dalam bentuk kurikulum yang akan dilakukan pada semua sekolah di Papua," ujarnya.
Dengan demikian pihaknya mengimbau para guru ketika mengajar dapat mengintegrasikan moderasi beragama melalui bidang studi yang diajarkan.
Dia menambahkan kerja bakti yang dilakukan di lima rumah ibadah lintas agama untuk mendekatkan informasi kepada masyarakat karena ini baru pertama kali dilaksanakan.
Peserta yang dilibatkan dalam kerja bakti di lima rumah ibadah yakni Gereja Kristen Injili (GKI) Pniel Kotaraja, Gereja Katolik Kristus Juru Selamat Kotaraja, Masjid Al Ihsan Kotaraja, Wihara Arya Dharma Jayapura dan Pura Agung Surya Bhuvana Jayapura sekitar 100 orang lebih perwakilan dari Kanwil Kemenag Papua dan Kemenag Kota Jayapura.
Kepala Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Papua Syamsuddin di Jayapura, Jumat, mengatakan kerja bakti yang dilaksanakan di rumah ibadah lintas agama merupakan program prioritas Kementerian Agama dalam rangka menuju pekan merdeka toleransi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
"Ini merupakan arahan dari pimpinan kami dan menjadi program prioritas bahwa pada 2021 hingga 2022 kami ingin canangkan (luncurkan) tahun toleransi di Tanah Papua," katanya.
Menurut Syamsuddin, untuk peluncuran tahun toleransi atau kerukunan beragama pihaknya akan menjadwalkan kembali namun untuk menuju itu diawali dengan moderasi beragama.
Dia menjelaskan moderasi beragama ialah cara pandang melakukan ibadah masing-masing agama dengan tidak ekstrem tetapi moderat tanpa mengganggu hingga melukai orang lain dan tidak melakukan tindak kekerasan.
"Di mana salah satu materi yang di implementasi ialah dalam bentuk kurikulum yang akan dilakukan pada semua sekolah di Papua," ujarnya.
Dengan demikian pihaknya mengimbau para guru ketika mengajar dapat mengintegrasikan moderasi beragama melalui bidang studi yang diajarkan.
Dia menambahkan kerja bakti yang dilakukan di lima rumah ibadah lintas agama untuk mendekatkan informasi kepada masyarakat karena ini baru pertama kali dilaksanakan.
Peserta yang dilibatkan dalam kerja bakti di lima rumah ibadah yakni Gereja Kristen Injili (GKI) Pniel Kotaraja, Gereja Katolik Kristus Juru Selamat Kotaraja, Masjid Al Ihsan Kotaraja, Wihara Arya Dharma Jayapura dan Pura Agung Surya Bhuvana Jayapura sekitar 100 orang lebih perwakilan dari Kanwil Kemenag Papua dan Kemenag Kota Jayapura.