Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamberamo Raya, Papua telah melakukan evakuasi terhadap 1.577 jiwa warga terdampak banjir yang melanda wilayah tersebut selama tiga pekan terakhir.
Kepala Bidang Penegakan Perda perundang-undangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mamberamo Raya Yohanis Bua di Jayapura, Kamis, mengatakan banjir tersebut telah mengakibatkan aktivitas perekonomian pada daerah setempat menjadi lumpuh terutama pada enam distrik.
“Enam distrik tersebut yakni Distrik Mamberamo Tengah, Mamberamo Hulu,Rufaer, Mamberamo hilir, Waropen Asts, dan Sawai,” katanya.
Menurut Yohanis, kini Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya terus melakukan evakuasi serta pendataan rumah-rumah yang terendam banjir serta menyalurkan bantuan-bantuan makanan.
"Hingga kini belum ada laporan terkait dengan korban dari banjir tersebut. Pemerintah terus berupaya menyalurkan bantuan dan mendata rumah-rumah yang terdampak," ujarnya.
Dia menjelaskan terjadinya banjir ini dikarenakan dua hal pertama dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi dan kedua adanya banjir kiriman dari Provinsi Papua Pegunungan.
“Kondisi banjir tersebut baru pertama kali terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya, untuk itu kami melakukan gerak cepat dengan mengevakuasi warga untuk meminimalisir terjadinya korban banjir,” katanya.
Dia menambahkan Kabupaten Mamberamo Raya sendiri memiliki daerah yang berbatasan dengan beberapa wilayah di Provinsi Papua Pegunungan yakni Jayawijaya, Yalimo dan Tolikara.
“Dan kini masyarakat sebagian ada yang mengungsi di sekolah serta balai-balai desa,”katanya lagi.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perhubungan Mamberamo Raya Edwar Tasti mengatakan dengan lumpuhnya aktivitas perekonomian setempat maka kini masyarakat menggunakan perahu seperti di Kampung Dabra, Distrik Mamberamo Raya, Kabupaten Mamberamo Raya.
"Untuk ke sekolah dan kerja masyarakat menggunakan perahu yang merupakan bantuan dari Pemkab Mamberamo Raya, karena posisi air berada di atas mata kaki sehingga akses jalan tertutup dengan banjir," katanya.
