Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua mengajak warga tidak takut mendonorkan darahnya sebab tindakan itu bermanfaat juga untuk kesehatan pendonor.
Asisten I Sekda Jayawijaya, Tinggal Wusono di Wamena, Selasa, mengakui perlu adanya sosialisasi lebih dari pemerintah dan PMI kepada masyarakat.
"Khususnya masyarakat kita, terus terang saja memang ada sedikit ketakutan ketika proses donor itu dilakukan, sehingga perlu sosialisasi agar mereka bisa paham bahwa donor itu merupakan bagian dari kemanusiaan dan kesehatan," katanya.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar proses donor darah di kabupaten ini, diberikan oleh aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri termasuk relawan palang merah Indonesia yang sudah terbiasa.
Mantan Penjabat Sekda Jayawijaya itu mengakui selama ini koordinasi antara pemerintah dengan PMI sangat baik dan itu akan terus ditingkatkan.
"Bahkan kami kadang-kadang minta bagaimana proses donor darah itu bisa dilakukan antara PMI, kesehatan, BPJS dan pemerintah daerah," katanya.
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam donor darah, terkadang mengakibatkan stok darah di fasilitas kesehatan minim dan masyarakat harus mencari dari luar melalui kerabat.
Akibat minim ketersediaan darah, terkadang warga Jayawijaya mencari pendonor melalui pesan singkat yang dikirim ke grup-grup whatsApp.
Asisten I Sekda Jayawijaya, Tinggal Wusono di Wamena, Selasa, mengakui perlu adanya sosialisasi lebih dari pemerintah dan PMI kepada masyarakat.
"Khususnya masyarakat kita, terus terang saja memang ada sedikit ketakutan ketika proses donor itu dilakukan, sehingga perlu sosialisasi agar mereka bisa paham bahwa donor itu merupakan bagian dari kemanusiaan dan kesehatan," katanya.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar proses donor darah di kabupaten ini, diberikan oleh aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri termasuk relawan palang merah Indonesia yang sudah terbiasa.
Mantan Penjabat Sekda Jayawijaya itu mengakui selama ini koordinasi antara pemerintah dengan PMI sangat baik dan itu akan terus ditingkatkan.
"Bahkan kami kadang-kadang minta bagaimana proses donor darah itu bisa dilakukan antara PMI, kesehatan, BPJS dan pemerintah daerah," katanya.
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam donor darah, terkadang mengakibatkan stok darah di fasilitas kesehatan minim dan masyarakat harus mencari dari luar melalui kerabat.
Akibat minim ketersediaan darah, terkadang warga Jayawijaya mencari pendonor melalui pesan singkat yang dikirim ke grup-grup whatsApp.