Wamena (ANTARA) - Bupati Jayawijaya, Papua Jhon Richard Banua menyalurkan bantuan keagamaan berupa uang tunai Rp200 juta untuk pembangunan salah satu kantor klasis di Distrik Ibele.
Bupati Jhon Richard Banua di Distrik Ibele, Senin, mengharapkan dukungan pemerintah itu bisa mempercepat penyelesaian kantor yang merupakan fasilitas keagamaan untuk umat di daerah itu.
"Saya harap benar-benar digunakan untuk penyelesaian bangunan ini supaya tahun depan bisa diresmikan," katanya.
Ia mengatakan jika pembangunan fasilitas keagamaan, baik kantor maupun gereja, terlalu lama maka pengembangan gereja atau kantor lain bisa terhambat.
"Kalau kita bangun terlalu lama satu kantor atau tempat ibadah, nanti tidak bisa kembangkan gereja atau klasis yang lain lagi," katanya.
Bantuan Rp200 juta itu dirasa cukup sebab separuh pengerjaan kantor sudah dilakukan oleh masyarakat.
"Saya juga menerima informasi bahwa mereka sudah membayar ongkos tukang bangunannya, yang jadi kendala mereka adalah bahan jadi mudah-mudahan dengan bantuan dari pemerintah ditambah yang dikumpul masyarakat, itu bisa membantu penyelesaian kantor ini," katanya.
Ia telah menginstruksikan 10 kepala kampung di daerah itu membantu dana agar penyelesaiannya tepat waktu.
Dalam instruksi lisan itu, Bupati Jhon Richard Banua memerintahkan kepala Distrik Ibele mengoordinasikan para kepala kampung agar wajib membantu dana Rp30 juta dari Dana Desa (DD) yang diterima tiap-tiap kampung.
"Tadi saya sudah sampaikan kepada kepala distrik untuk sampaikan kepada 10 kepala kampung karena untuk membantu kantor klasis atau gereja itu wajib, daripada uang itu salah digunakan, mendingan kita bantu pembangunan gereja maupun kantor klasis," katanya.
Pada kunjungan kerja itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jayawijaya Thony Mayor memberikan sumbangan dana Rp30 juta.
Bupati Jhon Richard Banua di Distrik Ibele, Senin, mengharapkan dukungan pemerintah itu bisa mempercepat penyelesaian kantor yang merupakan fasilitas keagamaan untuk umat di daerah itu.
"Saya harap benar-benar digunakan untuk penyelesaian bangunan ini supaya tahun depan bisa diresmikan," katanya.
Ia mengatakan jika pembangunan fasilitas keagamaan, baik kantor maupun gereja, terlalu lama maka pengembangan gereja atau kantor lain bisa terhambat.
"Kalau kita bangun terlalu lama satu kantor atau tempat ibadah, nanti tidak bisa kembangkan gereja atau klasis yang lain lagi," katanya.
Bantuan Rp200 juta itu dirasa cukup sebab separuh pengerjaan kantor sudah dilakukan oleh masyarakat.
"Saya juga menerima informasi bahwa mereka sudah membayar ongkos tukang bangunannya, yang jadi kendala mereka adalah bahan jadi mudah-mudahan dengan bantuan dari pemerintah ditambah yang dikumpul masyarakat, itu bisa membantu penyelesaian kantor ini," katanya.
Ia telah menginstruksikan 10 kepala kampung di daerah itu membantu dana agar penyelesaiannya tepat waktu.
Dalam instruksi lisan itu, Bupati Jhon Richard Banua memerintahkan kepala Distrik Ibele mengoordinasikan para kepala kampung agar wajib membantu dana Rp30 juta dari Dana Desa (DD) yang diterima tiap-tiap kampung.
"Tadi saya sudah sampaikan kepada kepala distrik untuk sampaikan kepada 10 kepala kampung karena untuk membantu kantor klasis atau gereja itu wajib, daripada uang itu salah digunakan, mendingan kita bantu pembangunan gereja maupun kantor klasis," katanya.
Pada kunjungan kerja itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jayawijaya Thony Mayor memberikan sumbangan dana Rp30 juta.