Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, telah menyalurkan sejumlah bantuan barang-barang dagang kepada puluhan pelaku usaha mikro kecil menegah (UMKM) yang tersebar di wilayah pinggiran kabupaten ini.
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Jayawijaya, Suhada Idris di Wamena, Sabtu, mengatakan bantuan itu bagian dari motivasi kepada masyarakat agar semangat mengembangkan usaha.
"Bantuan terdiri dari beras, tepung, minyak goreng, garam, mi instan dan beberapa komoditas lain diberikan kepada sekitar 50 UMKM, sudah dilakukan" katanya.
Suhada memastikan bantuan hanya diberikan bagi warga yang sudah memiliki usaha, atau berarti tidak diberikan kepada warga yang baru berencana membuka usaha.
Dari hasil survei ke lapangan, menurut dia, masyarakat pemilik kios ini terkendala modal karena harga komoditas di Jayawijaya yang masih tergolong tinggi. "Jadi ada yang punya kios tetapi barang dagang nya sekitar dua persen itu yang kami tambah barang dagang nya. Dengan syarat dia harus menjual dengan harga yang tidak mahal," katanya.
Ia mengaku jumlah bantuan yang disalurkan mungkin tidak seberapa namun karena harus dibagi rata agar pengusaha lain turut merasakan sentuhan pemerintah. "Hampir tersebar di semua distrik, terkecuali di Distrik Trikora yang jauh karena aksesnya susah jadi harus direncanakan secara matang," katanya.
Melalui anggaran Tahun 2022 ini, mereka membantu lagi peralatan peras madu kepada beberapa kelompok budi daya lebah madu yang merupakan binaan pemerintah.
Pemerintah mengharapkan dengan dukungan peralatan ini, jumlah produksi madu lebih meningkat dibandingkan sebelumnya.
"Enam pengelola madu yang sebelumnya belum memiliki mesin itu yang tahun ini kami bantu. Selain mesin peras, kami sekalian berikan label dan botol untuk isi madu hasil produksi masyarakat," katanya.
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Jayawijaya, Suhada Idris di Wamena, Sabtu, mengatakan bantuan itu bagian dari motivasi kepada masyarakat agar semangat mengembangkan usaha.
"Bantuan terdiri dari beras, tepung, minyak goreng, garam, mi instan dan beberapa komoditas lain diberikan kepada sekitar 50 UMKM, sudah dilakukan" katanya.
Suhada memastikan bantuan hanya diberikan bagi warga yang sudah memiliki usaha, atau berarti tidak diberikan kepada warga yang baru berencana membuka usaha.
Dari hasil survei ke lapangan, menurut dia, masyarakat pemilik kios ini terkendala modal karena harga komoditas di Jayawijaya yang masih tergolong tinggi. "Jadi ada yang punya kios tetapi barang dagang nya sekitar dua persen itu yang kami tambah barang dagang nya. Dengan syarat dia harus menjual dengan harga yang tidak mahal," katanya.
Ia mengaku jumlah bantuan yang disalurkan mungkin tidak seberapa namun karena harus dibagi rata agar pengusaha lain turut merasakan sentuhan pemerintah. "Hampir tersebar di semua distrik, terkecuali di Distrik Trikora yang jauh karena aksesnya susah jadi harus direncanakan secara matang," katanya.
Melalui anggaran Tahun 2022 ini, mereka membantu lagi peralatan peras madu kepada beberapa kelompok budi daya lebah madu yang merupakan binaan pemerintah.
Pemerintah mengharapkan dengan dukungan peralatan ini, jumlah produksi madu lebih meningkat dibandingkan sebelumnya.
"Enam pengelola madu yang sebelumnya belum memiliki mesin itu yang tahun ini kami bantu. Selain mesin peras, kami sekalian berikan label dan botol untuk isi madu hasil produksi masyarakat," katanya.