Wamena (ANTARA) - Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Pegunungan Nelson Wenda menjaring aspirasi pencari kerja yang berasal dari orang asli Papua (OAP) di daerah setempat.
Pertemuan antara senator DPD RI Dapil Papua Pegunungan Nelson Wenda bersama Pengurus Organisasi Lahir Besar Wamena (Labewa), tokoh-tokoh pemuda Papua Pegunungan berjalan cukup sederhana dengan membahas berbagai isu terkini salah satunya formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2024/2025.
Senator DPD RI Nelson Wenda di Wamena, Selasa mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pencari kerja Papua Pegunungan yang keempat kalinya untuk bagaimana dapat berjuang di pusat mengenai rekrutmen CPNS tingkat Provinsi Papua Pegunungan maupun delapan kabupaten yang ada di daerah ini.
“Tentu, dengan aspirasi yang telah ditampung dan catat ini maka kami akan berjuang dengan cara kami di pusat dan akan beri kejutan untuk bagaimana hak-hak OAP di Papua Pegunungan memperoleh kesempatan pada CPNS 2024/2025,” katanya.
Menurutnya, sesuai ketentuan dalam Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) Nomor 21 tahun 2021 bahwa penerimaan CPNS kabupaten/kota di Papua 80:20, dengan artinya 80 persen kuota OAP dan 20 persen non OAP.
“Kuota ini yang akan kami perjuangkan supaya saudara-saudara yang mengikuti tes CPNS baik tingkat provinsi maupun kabupaten di Papua Pegunungan dapat diprioritaskan tentu dengan aturan yang agak sedikit berbeda dengan daerah lain,” ujarnya.
Dia menjelaskan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) harus lebih melihat Papua secara khusus.
“Penerimaan CPNS dengan sistem computer assisted test (CAT) harus ada kekhususan bagi wilayah Papua tidak boleh disamakan antara wilayah Indonesia lainnya dengan Papua karena keterbatasan baik fasilitas internet maupun sumber daya manusia (SDM),” katanya.
Dia menambahkan khusus untuk honorer yang dikeluarkan sepihak oleh organisasi perangkat daerah (OPD) Papua Pegunungan supaya diprioritaskan langsung menjadi aparatur sipil negara (ASN) tanpa tes karena mereka telah bekerja kurang lebih dua tahun.
“Kami berharap saudara-saudara di sini doakan supaya perjuangan ini dapat didengar oleh bapak-bapak dipusat,” katanya.
Sementara itu Ketua Organisasi Labewa Samuel Pigay mengharapkan perjuangan mengenai formasi CPNS 2024/2025 dapat terwujud sesuai harapan OAP.
“Kami berdoa supaya aspirasi yang telah disampaikan dapat terwujud sehingga anak-anak asli Papua Pegunungan maupun anak-anak yang lahir maupun orang tuanya telah mengabdikan diri atau berjasa bagi daerah ini puluhan tahun bisa menjadi pegawai,” ujarnya.