Jayapura (ANTARA) - Direktur Operasional Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua Isak Wopari mengatakan, operasional kantor BPD di Kabupaten Puncak masih menunggu jaminan keamanan dari pemda setempat.
Hal tersebut terkait dengan kondisi saat ini di mana operasional BPD Papua di Kabupaten Puncak yang masih ditutup akibat penembakan yang menewaskan seorang karyawan di kantor kas BPD Papua di Sinak.
"Tercatat 26 karyawan BPD Papua yang dievakuasi ke Timika," kata Isak Wopari kepada Antara di Jayapura, Rabu.
Insiden penembakan yang menewaskan Darius Yumame, Selasa (13/12) itu menyebabkan manajemen mengambil keputusan menutup dan menarik semua karyawan termasuk yang ada di daerah Beoga dan Sinak.
Ia mengemukakan, bila Pemda Puncak memberikan jaminan keamanan maka pihaknya akan kembali membuka dan mengoperasikan kantor namun bila tidak maka operasionalnya akan dilakukan dari Timika.
"Sebetulnya BPD Papua berat hati menutup kantor karena saat ini menjelang Natal namun keselamatan karyawan menjadi prioritas utama sehingga keputusan tersebut diambil karena tidak ingin ada karyawan yang kembali menjadi korban, " kata Wopari.
Terkait penembakan karyawan, kata Wopari seluruh jajaran BPD Papua menyampaikan duka yang mendalam dan berharap tidak ada lagi karyawan yang menjadi korban.
Dari laporan yang diterima penembakan yang dialami karyawan BPD Papua Selasa (13/12) terjadi saat korban Darias Yumame hendak ke kantor yang berlokasi di sekitar kawasan pasar Sinak
Jenazah korban saat ini masih disemayamkan di Timika dan di jadwalkan Kamis (15/12) diterbangkan ke Sorong, Papua Barat. Rencananya jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya di Maybrat, jelas Wopari.