Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua bersama tim reses Komisi I DPR RI melakukan penanaman 100 bibit pohon kelapa di pulau Owi untuk mengantisipasi krisis pangan nasional.

"Penanaman bibit kelapa dilakukan simbolis tim reses DPR RI di Pulau Owi, " ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Biak Yermias Rumbiak di Biak, Senin.

Yermias menyebutkan, kelapa merupakan tanaman pohon yang menghasilkan buah berbentuk bulat dan di dalamnya berisi daging buah berwarna putih, serta terdapat air yang penuh nutrisi.

"Warna dari buah kelapa ada yang hijau dan juga kuning, tergantung dari jenisnya, " kata Yermias.

Ia berharap, seratus bibit pohon kelapa yang ditanam dapat tumbuh kembang dengan subur sehingga memberikan manfaat ekonomi untuk para keluarga setempat.

Yermias berpesan kepada masyarakat kampung Owi untuk dapat menjaga dan merawat bibit pohon kelapa yang ditanam supaya bisa tumbuh bagus.

"Manfaat kelapa sangat banyak untuk kesehatan. Bahkan batok dan kulit daun kelapa dapat diolah bernilai ekonomis, " kata Yermias Rumbiak.

Selain menanam pohon pihak Pemkab Biak Numfor bersama tim komisi I DPR RI juga membagikan seratusan paket bahan pokok kepada warga di kepulauan Owi.

Dikatakannya, pohon kelapa adalah tanaman serba guna bagi masyarakat di Indonesia karena hampir semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan orang.

Batang kelapa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan alat-alat dapur seperti uleg-uleg (bahasa jawa) dan dapat juga dipakai untuk hiasan dan peralatan mebel seperti kursi dan lain-lain.

Batangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan.

Daun muda kelapa disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat.

Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu lidi.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024