Jayapura (ANTARA) -
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura berharap melalui sosialisasi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) warga mulai paham tentang fenomena cuaca ekstrem, sehingga bisa melakukan mitigasi.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek di Jayapura, Sabtu, mengatakan kegiatan sosialisasi dan edukasi memang sedang gencar agar dapat dilakukan pencegahan pada daerah masing-masing.
"Kali ini sasaran kami memang kepada tingkat distrik, kemudian RAPI, ORARI, dan perwakilan tokoh agama dari Gereja Klasis," katanya.
Menurut Yustus, karena mereka yang lebih dekat dengan warga serta lingkungan dengan begitu bisa lebih paham mitigasi apa yang harus dilakukan.
"Kami mengutamakan warga yang tinggal d daerah rawan bencana seperti Distrik Jayapura Utara dan Jayapura Selatan, kemudian akan dilanjutkan tingkat kabupaten kota" ujarnya lagi.
Dia menjelaskan untuk itu sangat penting dilakukan edukasi dan sosialisasi tentang kesiapsiagaan kepada masyarakat karena hingga kini masih rendah pengetahuan mengenai fenomena cuaca ekstrem sehingga banyak yang menjadi korban akibat bencana geo hidrometeorologi.
"Kami berharap setelah edukasi tersebut semakin banyak warga yang paham terkait fenomena alam tersebut sehingga dilakukan mitigasi guna mengurangi dampak dari bencana yang terjadi nantinya" katanya lagi.
Dia menambahkan kegiatan seperti ini akan terus dilakukan kepada masyarakat di seluruh kabupaten/kota di Papua.
Sebelumnya telah dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada 75 peserta dari Distrik Jayapura utara dan selatan dengan tema "Peningkatan Pemahaman Fenomena Cuaca Ekstrim, Perubahan Iklim dan Gempabumi untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Geohidrimeteorologi" yang bertempat di Kota Jayapura, Papua, Jumat (23/6).
Sebelumnya telah dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada 75 peserta dari Distrik Jayapura utara dan selatan dengan tema "Peningkatan Pemahaman Fenomena Cuaca Ekstrim, Perubahan Iklim dan Gempabumi untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Geohidrimeteorologi" yang bertempat di Kota Jayapura, Papua, Jumat (23/6).