Biak (ANTARA) - Warga persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua menggelar shalat Idul Adha 1444 Hijriah, yang berlangsung di Lapangan sekolah TK ABA Mandouw, Distrik Samofa, Rabu.
Khatib ustadz Emil Salim dalam khutbahnya mengatakan ibadah kurban sama halnya dengan ibadah haji dan bersifat simbolik karena bukti ketaatan orang yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta ala (SWT).
Bahkan, katanya, ibadah kurban yang dilakukan umat Islam bukanlah sebuah ritual menumpahkan darah dengan menyembelih hewan kurban untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT melalui kematian makhluk lainnya.
"Kurban bagi umat Islam adalah ungkapan terima kasih kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dengan cara berbagi makanan berharga kepada mereka yang tidak mampu," katanya.
Ia mengajak, umat Islam untuk meneladani kisah keimanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS yang dengan tulus menjalankan perintah Allah SWT dan kecintaan terhadap ajaran agama yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (SAW).
Dengan kata lain, katanya, implikasi ibadah qurban yang mendasari umat Islam dalam berkurban bukanlah pertaubatan darah atau mencari pertolongan dari Allah SWT melalui kematian orang lain, melainkan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.
"Pengorbanan pribadi untuk berbagi harta benda dan makanan berharga mereka dengan sesama manusia sebagai untuk mengukur kadar keimanan hambanya terhadap perintah Allah SWT," kata Emil Salim.
Ia mengharapkan, nilai ibadah kurban Idul Adha berupa hewan dapat diaplikasikan untuk saling berbagi dengan sesama sebagai bentuk hubungan dengan manusia.
Pelaksanaan shalat id warga Muhammadiyah mendapat penjagaan dan pengamanan personel Polres Biak berjalan kondusif hingga selesai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Muhammadiyah Biak-Papua laksanakan shalat Idul Adha
Khatib ustadz Emil Salim dalam khutbahnya mengatakan ibadah kurban sama halnya dengan ibadah haji dan bersifat simbolik karena bukti ketaatan orang yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta ala (SWT).
Bahkan, katanya, ibadah kurban yang dilakukan umat Islam bukanlah sebuah ritual menumpahkan darah dengan menyembelih hewan kurban untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT melalui kematian makhluk lainnya.
"Kurban bagi umat Islam adalah ungkapan terima kasih kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dengan cara berbagi makanan berharga kepada mereka yang tidak mampu," katanya.
Ia mengajak, umat Islam untuk meneladani kisah keimanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS yang dengan tulus menjalankan perintah Allah SWT dan kecintaan terhadap ajaran agama yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (SAW).
Dengan kata lain, katanya, implikasi ibadah qurban yang mendasari umat Islam dalam berkurban bukanlah pertaubatan darah atau mencari pertolongan dari Allah SWT melalui kematian orang lain, melainkan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.
"Pengorbanan pribadi untuk berbagi harta benda dan makanan berharga mereka dengan sesama manusia sebagai untuk mengukur kadar keimanan hambanya terhadap perintah Allah SWT," kata Emil Salim.
Ia mengharapkan, nilai ibadah kurban Idul Adha berupa hewan dapat diaplikasikan untuk saling berbagi dengan sesama sebagai bentuk hubungan dengan manusia.
Pelaksanaan shalat id warga Muhammadiyah mendapat penjagaan dan pengamanan personel Polres Biak berjalan kondusif hingga selesai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Muhammadiyah Biak-Papua laksanakan shalat Idul Adha