Biak (ANTARA) - Khatib Kabupaten Biak Numfor, Papua, Ustadz H. Hasan Basri S.Ag mengajak umat Islam di daerah setempat untuk meneladani semangat pengorbanan dari sosok Nabi Ibrahim AS terhadap putranya Nabi Ismail AS dalam mempraktekkan nilai keimanan kepatuhan menjalankan perintah Allah SWT.
"Wujud pengorbanan seorang ayah kepada putranya dalam konteks saat ini adalah mendidik anak-anak untuk menjadi generasi emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas dan beriman," ujar Khatib Shalat Id Ustadz Hasan Basri S.Ag di hadapan 3.000 lebih Muslim di lapangan Hanggar Lanud Manuhua Biak, Senin.
Dikatakannya, makna Hari Raya Idul Adha sebagai hari pengorbanan, saling mengasihi dan berbagi daging kurban.
Pengorbanan dan cinta kasih, kata Hasan, seperti kisah Nabi Ibrahim AS dengan putranya Nabi Ismail AS menjadi simbol pelaksanaan ibadah kurban dan dapat menjadi pelajaran keimanan bagi umat Islam.
Ia mengatakan, perayaan Idul Adha juga biasanya ditandai dengan saling mengunjungi rumah anggota keluarga.
Setelah ajang silaturahim mengunjungi rumah kerabat, saudara dan keluarga, kata dia, untuk makan bersama daging olahan berupa daging sapi ataupun kambing.
Momentum hari raya Idul Adha 1445 H, menurut Hasan, hendaknya dapat meningkatkan nilai keimanan guna menjaga hubungan silaturahim bersama keluarga, tetangga maupun kerabat kerja.
"Umat Islam diminta senantiasa untuk saling berbagi kebaikan," katanya.
Pada Shalat Id 10 Dzulhijah 1445 H berlangsung pada 17 Juni 2024 diselenggarakan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) berhasil mengumpulkan sebanyak 160 ekor hewan kurban dengan rincian sapi 135 ekor dan 25 ekor kambing.*