Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 26,03 persen di mana mengalami penurunan sebesar 0,77 persen poin terhadap September 2022, serta 0,58 persen poin pada Maret 2022.
Statistisi Ahli Madya Fungsi Statistik Sosial BPS Papua Sugiyanto di Jayapura, Selasa mengatakan secara umum, pada periode Maret 2013–Maret 2023, persentase tingkat kemiskinan di Papua mengalami penurunan, tercatat persentase penduduk miskin periode tersebut turun sebesar 4,33 persen poin, yaitu dari 31,13 persen pada Maret 2013 menjadi 26,80 persen Maret 2023.
“Jumlah penduduk miskin Maret 2023 sebesar 915,15 ribu orang, menurun 21,2 ribu orang dibandingkan pada September 2022, dan turun 6,97 ribu orang terhadap Maret 2022,” katanya.
Menurut Sugiyantyo, pada persentase penduduk miskin perkotaan Maret 2023 sebesar 5,68 persen, keadaan ini naik 0,39 persen poin dibandingkan September 2022.
“Sementara persentase penduduk miskin perdesaan Maret 2023 sebesar 34,49 persen, turun 4,49 persen poin dibandingkan September 2022,” ujarnya.
Dia menjelaskan sementara itu jumlah penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 naik sebanyak 4,6 ribu orang dari 54,06 ribu orang di September 2022 menjadi 58,67 ribu orang pada Maret 2023.
“Di sisi lain, jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 25,8 ribu orang dari 882,26 ribu orang pada September 2022 menjadi 856,48 ribu orang pada Maret 2023,” katanya lagi.
Dia menambahkan secara rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi Papua memiliki 4,98 orang anggota rumah tangga pada Maret 2023.
"Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp3.418.616, per rumah tangga miskin, per bulan,” ujarnya lagi.