Jayapura (ANTARA) - Bupati Puncak, Papua Tengah Willem Wandik menjelaskan saat ini warga terdampak cuaca ekstrem di wilayahnya membutuhkan bantuan air minum.
"Memang masyarakat di Agandugume dan Lambewi, selain mengalami kekurangan pangan akibat tanaman mereka rusak dan mati akibat terkena cuaca ekstrem juga membutuhkan bantuan air bersih untuk minum karena suhu di daerah itu dingin," katanya di Jayapura, Senin.
Dikatakan, bencana cuaca ekstrem itu memang sering terjadi di wilayah pegunungan, termasuk di wilayah Agandugume dan Lambewi karena letaknya yang berada di ketinggian.
"Letak Agandugume memang paling tinggi dibanding daerah lainnya di wilayah Kabupaten Puncak. Semoga dampak El Nino dapat segera berakhir sehingga masyarakat bisa kembali bercocok tanam , " kata Bupati Wandik.
Willem Wandik mengaku, saat ini tim kesehatan yang dikirim pemda masih berada di Agandugume untuk melakukan pemeriksaan kepada masyarakat yang mengeluh sakit.
Ada beberapa warga yang terkena diare, termasuk warga yang dilaporkan meninggal diduga akibat mengkonsumsi tanaman yang rusak dan tidak layak dikonsumsi.
Warga juga tidak dapat beraktivitas atau bercocok tanam karena kondisi tanah yang belum bisa digarap akibat terkena embun es.
"Mudah-mudahan cuaca di Agandugume dan Lambewi dapat segera kembali normal sehingga masyarakat bisa bercocok tanam, " harap Bupati Wandik.
Cuaca ekstrem yang melanda kedua distrik itu dilaporkan menyebabkan lima orang meninggal akibat terkena diare, sedangkan seorang lainnya adalah bayi yang meninggal setelah dilahirkan secara prematur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Puncak: Warga terdampak cuaca ekstrem butuh bantuan air minum
"Memang masyarakat di Agandugume dan Lambewi, selain mengalami kekurangan pangan akibat tanaman mereka rusak dan mati akibat terkena cuaca ekstrem juga membutuhkan bantuan air bersih untuk minum karena suhu di daerah itu dingin," katanya di Jayapura, Senin.
Dikatakan, bencana cuaca ekstrem itu memang sering terjadi di wilayah pegunungan, termasuk di wilayah Agandugume dan Lambewi karena letaknya yang berada di ketinggian.
"Letak Agandugume memang paling tinggi dibanding daerah lainnya di wilayah Kabupaten Puncak. Semoga dampak El Nino dapat segera berakhir sehingga masyarakat bisa kembali bercocok tanam , " kata Bupati Wandik.
Willem Wandik mengaku, saat ini tim kesehatan yang dikirim pemda masih berada di Agandugume untuk melakukan pemeriksaan kepada masyarakat yang mengeluh sakit.
Ada beberapa warga yang terkena diare, termasuk warga yang dilaporkan meninggal diduga akibat mengkonsumsi tanaman yang rusak dan tidak layak dikonsumsi.
Warga juga tidak dapat beraktivitas atau bercocok tanam karena kondisi tanah yang belum bisa digarap akibat terkena embun es.
"Mudah-mudahan cuaca di Agandugume dan Lambewi dapat segera kembali normal sehingga masyarakat bisa bercocok tanam, " harap Bupati Wandik.
Cuaca ekstrem yang melanda kedua distrik itu dilaporkan menyebabkan lima orang meninggal akibat terkena diare, sedangkan seorang lainnya adalah bayi yang meninggal setelah dilahirkan secara prematur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Puncak: Warga terdampak cuaca ekstrem butuh bantuan air minum