Sentani (ANTARA) -
Kepolisian Resor (Polres) Jayapura masih menunggu identifikasi yang dilakukan Bidang Laboratorium an Forensik (Labfor) Polda Papua terkait kasus kebakaran yang menghanguskan empat kantor di Lingkungan Kantor Bupati Jayapura Kamis (17/8) hingga Selasa (22/8).
 
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboem di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa mengatakan perkembangan penyelidikan kebakaran pada empat kantor kantor di Lingkungan Kantor Bupati Jayapura masih tahap identifikasi dari Labfor Polda Papua.
 
“Kasus kebakaran itu ada empat kantor, yakni KPUD, Perpustakaan dan Arsip, Kominfo dan Radio, untuk hasil penyelidikan kami masih menunggu perkembangan kegiatan yang dilakukan oleh Bidang Labfor Polda Papua,” katanya.
 
Menurutnya, Bidang Labfor Polda Papua sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan barang bukti sudah diambil untuk proses penyidikan selanjutnya.

Kapolres mengharapkan semua pihak untuk bersabar menunggu hasil Bidang Labfor Polda Papua dari barang bukti atau sisa-sisa kebakaran yang diperoleh dari TKP.
 
“Kita harus menunggu perkembangan kasus yang sementara ditangani oleh kepolisian, sehingga saya meminta masyarakat semua bersabar,” katanya.
 
Fredrickus menambahkan belum ada permintaan pengamanan dari KPUD Kabupaten Jayapura sebelum dan sesudah peristiwa kebakaran.
 
“Permintaan resmi dari KPUD ke pihak Polri sampai saat ini belum ada, kami sejauh ini hanya mengoptimalkan pengamanan personel yang di kompleks kantor bupati,” ujar Kapolres menjawab pertanyaan ANTARA.

Namun, kata Kapolres, dalam pelaksanaannya sudah dilakukan pengamanan tertutup kepada KPUD Kabupaten Jayapura oleh intelijen Polres Jayapura di seputaran kantor penyelenggara pemilu daerah setempat.
 
“Pengamanan dari polisi berseragam secara resmi belum dilakukan tetapi inisiatif kami untuk melakukan pengamanan oleh teman-teman intel dan anggota yang berjaga di kompleks kantor bupati yang saya ini kami optimalkan,” katanya.
 

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024