Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jayapura, Provinsi Papua menyebutkan laju pertumbuhan ekonomi kota itu pada 2022 sebesar 3,74 persen.

Kepala BPS Jayapura Marcus Tuange di Sentani, Rabu, mengatakan laju pertumbuhan ekonomi sejak 2018 yakni 7,69 persen; 2019 sebesar 7,26 persen; 2020 minus sebesar 2,50 persen; 2022 sebesar 4,90 persen; 2022 sebesar 3,74 persen.

"Kalau kita hanya lihat dari presentase laju pertumbuhan ekonomi, itu tidak menggambarkan secara real hanya menunjukkan positif atau negatif," katanya.

Menurut Marcus, kalau laju pertumbuhan ekonominya negatif berarti ada sesuatu atau hal besar yang terjadi seperti bencana.

"Kalau pertumbuhan ekonomi positif berarti ada hal baik walaupun nilainya itu lebih kecil daripada tahun sebelumnya tetapi kalau kita lihat angka riilnya itu tidak pernah turun," ujarnya.

Dia menjelaskan setelah Kabupaten Jayapura dilanda bencana banjir bandang pada 2019, pemerintah baru mulai menata kembali masyarakat tetapi pada 2020 terjadi pandemi COVID, di tahun itulah laju perekonomian merangkak.

"Laju perekonomian saat pandemi COVID menjadi minus, tidak hanya di Papua dan Indonesia bahkan seluruh dunia mengalaminya," katanya lagi

Dia menambahkan pada 2020 Kabupaten Jayapura mulai bangkit lagi dari minus 2,50 menjadi 4,90 persen pada 2021 karena didukung dengan adanya pelaksanaan kegiatan besar seperti PON Papua, Peparnas juga Kongres Masyarakat Adat Nusantara.

"Dengan banyaknya perhelatan Akbar yang diselenggarakan di Kabupaten Jayapura, ini turut mendongkrak perekonomian kita, tetapi pada 2022 kelihatan menurun dalam presentasi itu masih masuk pada kategori normal karena kegiatan besar telah selesai dilaksanakan," ujarnya lagi.

Pewarta : Agustina Estevani Janggo
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024