Timika (ANTARA) - Bintara pembina desa (Babinsa) Koramil 1710-05/Jila di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah membantu petugas kesehatan setempat melakukan upaya pencegahan stunting dengan memberikan vitamin A kepada anak-anak.
Babinsa Koramil 1710-05/Jila Serma Nurhayun dalam siaran pers di Timika, Selasa, mengatakan selain pemberian vitamin A di Puskesmas Pembantu (Pustu) Jila, Kampung Jila, Distrik Jila, pihaknya juga membantu bidan Puskesmas Jila melakukan bulan operasi timbang.
"Kami juga melakukan pendataan anak stunting di wilayah binaan," katanya.
Menurut Serma Nurhayun, pemberian vitamin, operasi timbang hingga pendataan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang diselenggarakan bidan desa untuk melayani masyarakat dibantu petugas kesehatan dari puskesmas.
"Tujuan pelayanan posyandu yakni untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi anak dan ibu hamil," ujarnya.
Dia menjelaskan pada kegiatan ini pihaknya juga membantu petugas kesehatan mengecek secara langsung kondisi anak-anak, terutama balita yang terganggu perkembangannya untuk diberikan asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
"Pemberian asupan gizi yang baik sangat penting agar tidak berlarut-larut sehingga tidak berakibat terjadinya stunting," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk mencegah stunting perlu diadakan sosialisasi kembali terutama bagi ibu-ibu hamil, guna meningkatkan pemahaman.
"Stunting tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan, tetapi adanya kekurangan asupan gizi sejak bayi di dalam kandungan," ujarnya lagi.
Baca juga: Kadinkes: Tingkat kematian ibu melahirkan di Papua masih tinggi
Baca juga: Penjabat Bupati Triwarno: Pembagian 2.000 telur sebagai simbol tekan stunting
Babinsa Koramil 1710-05/Jila Serma Nurhayun dalam siaran pers di Timika, Selasa, mengatakan selain pemberian vitamin A di Puskesmas Pembantu (Pustu) Jila, Kampung Jila, Distrik Jila, pihaknya juga membantu bidan Puskesmas Jila melakukan bulan operasi timbang.
"Kami juga melakukan pendataan anak stunting di wilayah binaan," katanya.
Menurut Serma Nurhayun, pemberian vitamin, operasi timbang hingga pendataan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang diselenggarakan bidan desa untuk melayani masyarakat dibantu petugas kesehatan dari puskesmas.
"Tujuan pelayanan posyandu yakni untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi anak dan ibu hamil," ujarnya.
Dia menjelaskan pada kegiatan ini pihaknya juga membantu petugas kesehatan mengecek secara langsung kondisi anak-anak, terutama balita yang terganggu perkembangannya untuk diberikan asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
"Pemberian asupan gizi yang baik sangat penting agar tidak berlarut-larut sehingga tidak berakibat terjadinya stunting," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk mencegah stunting perlu diadakan sosialisasi kembali terutama bagi ibu-ibu hamil, guna meningkatkan pemahaman.
"Stunting tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan, tetapi adanya kekurangan asupan gizi sejak bayi di dalam kandungan," ujarnya lagi.
Baca juga: Kadinkes: Tingkat kematian ibu melahirkan di Papua masih tinggi
Baca juga: Penjabat Bupati Triwarno: Pembagian 2.000 telur sebagai simbol tekan stunting