Jayapura (ANTARA) - Faustina Mai Wauk (7) merupakan seorang gadis cilik asal Kampung Aiwat, Distrik Subur, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan. Meski terlihat riang seperti anak-anak lainnya, kesehatan Faustina padahal tidak baik-baik saja sebab ia divonis mengidap lipoma atau sejenis tumor jinak yang tumbuh di bawah kulit, tepatnya di antara kulit dan lapisan otot.
 
“Bintulnya sudah terasa sejak usia dua tahun, tadinya tidak sebesar ini, tetapi semakin lama semakin membesar,” jelas Dafrosa Mauk, ibunda Faustina ketika ditemui di kediamannya.

Faustina sejatinya pernah menjalani pengobatan, namun kesembuhannya terkendala biaya. Ongkos transportasi, makan dan penginapan untuk menjangkau fasilitas kesehatan yang lebih besar di Papua terbilang tinggi untuk keluarga Faustina yang hanya menggantungkan hidup pada hasil kebun dan peternakan sederhana. 

Harapan untuk sembuh muncul setelah pertemuannya dengan pihak grup perusahaan Tunas Sawa Erma (TSE) Group yang saat itu sedang mengadakan kunjungan ke Aiwat. Didasari oleh keprihatinan akan kondisi Faustina, pihak perusahaan lantas menawarkan untuk membantu biaya akomodasi selama berobat hingga sembuh, sementara biaya rumah sakit dibantu oleh BPJS Kesehatan. 

“Melalui program CSC di bidang kesehatan kami memberikan bantuan untuk operasi penyembuhan tumor kepada Faustina. Di mana dalam prosesnya kami membantu pembuatan kartu BPJS Kesehatan agar mendapatkan fasilitas pengobatan gratis dan kami juga menanggung sepenuhnya biaya akomodasi selama proses operasi di Yogyakarta,” kata Daniel Sim Ayomi, Deputi General Manager Humas Tunas Sawa Group dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Rabu. 

Proses operasi pengangkatan tumor dimulai setelah Faustina mendapat surat rujukan dari Klinik Asiki yang dioperasikan oleh TSE Group dan RSUD Merauke. Setelah melalui berbagai pertimbangan, Faustina dirujuk ke RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Di sana, Faustina diminta untuk melakukan deretan pemeriksaan yang meliputi CT SCAN, laboratorium dan kontrol oleh dokter Bedah Onkologi sebelum naik ke meja operasi. 

Usai seluruh pemeriksaan rampung dilakukan, maka operasi bedah pun bisa dijalankan. Proses pembedahan yang berlangsung selama dua jam berjalan lancar dan sukses. Faustina tak bisa menampik rasa syukur di hatinya setelah mendapat kesempatan untuk sembuh meski harus menempuh jarak ratusan kilometer jauhnya dari kampung halaman. 

“Tina rasa berterima kasih untuk Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus baik, sudah bantu Faustina operasi dan saya bisa sembuh, bisa bermain dengan teman dan sekolah lagi,” ujar Faustina. 
 
Setelah kondisi pascaoperasinya membaik, Faustina diperkenankan untuk menjalani rawat jalan di fasilitas kesehatan terdekat dari tempat tinggalnya di Papua. Gadis cilik ini merasa senang dan mengaku teramat rindu dengan keluarga juga kawan-kawannya di Kampung Aiwat. “Kangen ingin bertemu kakek, paman dan Kakak Uba,” katanya.

Seluruh rangkaian pengobatan Faustina di Merauke dan Yogyakarta kurang lebih memakan waktu hingga dua bulan. Selama itu pula, perusahaan terus menyokong Faustina baik dari segi moril maupun materiil. Semua ini dilakukan sebagai bakti TSE Group dalam membantu orang-orang yang membutuhkan.

Bantuan dalam bidang kesehatan selama ini telah menjadi salah satu fokus kegiatan CSC TSE Group untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pedalaman di Papua. “Program CSC TSE Group Papua di bidang kesehatan kami memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di sekitar perusahaan melalui klinik-klinik yang dibangun di masing-masing unit usaha TSE Group di Papua,” ujar Daniel.

Selain kesehatan, terdapat pilar Pendidikan, Ekonomi, Lingkungan dan Infrastruktur yang berfokus pada program strategis, sistematis dan berkelanjutan CSC TSE Group. Kelima pilar CSC TSE Group merupakan patokan perusahaan dalam mengemban tanggung jawab demi membangun masyarakat yang lebih baik lagi.
 

Pewarta : Admin Portal
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024