Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengajak warga setempat untuk melakukan konversi minyak tanah ke liquified petroleum gas (LPG) bright gas yang merupakan salah satu cara dalam pemerataan energi di seluruh Indonesia.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Edi Mangun, di Jayapura, Rabu, mengatakan ini merupakan program Pertamina dalam mengonversi dari minyak tanah ke gas.

"Program ini sebenarnya sudah dicanangkan dari lama, dan kami juga sudah sering melakukan sosialisasi terkait penggunaan LPG yang aman, baik dan benar,” katanya.

Menurut Edy, kini masyarakat Papua sudah mulai tertarik penggunaan LPG terlihat pada sosialisasi dalam kegiatan Garuda Travel Fair, dengan pihaknya memberikan insentif setiap pembeli bright gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram.

“Kemarin dari data yang ada sekitar 40 transaksi untuk pembelian tabung bright gas dan penukaran kompor minyak tanah ke kompor gas, sehingga hal ini yang membuat kami terus mengajak masyarakat agar melakukan konversi,” ujarnya.

Dia menjelaskan dengan menggunakan tabung bright gas, maka dari sisi ekonomi lebih hemat dan penggunaannya lebih aman, praktis dan mudah

"Kami mencoba melakukan penghitungan biaya membeli minyak tanah untuk penggunaan selama dua minggu di mana rata-rata setiap keluarga sebanyak 14 liter, maka biaya yang dikeluarkan sebesar Rp117 ribu, sedangkan untuk isi ulang LPG Rp105 ribu,” katanya lagi.

Dia menambahkan seperti diketahui minyak tanah merupakan beban subsidi pemerintah, selain itu karena ada konversi minyak tanah ke LPG maka minyak tanah dapat digunakan untuk BBM Avtur (Aviation Turbine).

“Untuk itu mari bersama bantu negara dengan meninggalkan minyak tanah dan beralih menggunakan LPG," ujarnya lagi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertamina Papua mengajak warga konversi minyak tanah ke bright gas

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024