Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua mendorong peningkatan kemampuan petugas pemadam kebakaran (Damkar), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Manajemen Petugas Kebersihan.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jayapura Jhon Wicklif Tegay di Sentani, Senin mengatakan, kemampuan petugas lapangan Damkar, Satpol PP dan lingkungan hidup perlu ditingkatkan melalui pelatihan.
"Petugas-petugas ini harus terampil dalam melaksanakan tugas seperti Damkar, Satpol PP dan lingkungan hidup dalam hal manajemen persampahan,” katanya.
Menurut Wicklif, untuk meningkatkan kemampuan mereka harus melalui satu pelatihan khusus, namun sejauh ini belum bisa dilaksanakan karena terhambat masalah anggaran.
“Kita harus mencari alternatif lain meski anggaran minim, tetapi bisa tetap melatih mereka,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk menyiasati anggaran minim itu, maka Pemkab Jayapura harus melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Freeport Indonesia.
“Kami berharap dukungan PT Freeport Indonesia melalui pelatihan maka tenaga Damkar, Satpol PP dan manajemen kebersihan lingkungan hidup dapat meningkat guna pelayanan optimal di sini,” katanya.
Dia menambahkan, dengan MoU yang nanti dibuat ini, maka Pemkab Jayapura bisa mengirim tenaga Damkar, Satpol PP dan Manajemen kebersihan mengikuti pelatihan di Kabupaten Mimika.
“Petugas Damkar secara umum sejauh ini tidak pernah ada pelatihan dan yang pernah mengikuti latihan itu hanya empat orang pelatihan di Jakarta dengan menghabiskan biaya kurang lebih Rp75 juta,” ujarnya.
Dia menilai dengan biaya sebesar itu kalau dipakai untuk melakukan pelatihan bersama PT Freeport Indonesia di Mimika mungkin tenaga yang dikirim lebih banyak dan maksimal.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jayapura Jhon Wicklif Tegay di Sentani, Senin mengatakan, kemampuan petugas lapangan Damkar, Satpol PP dan lingkungan hidup perlu ditingkatkan melalui pelatihan.
"Petugas-petugas ini harus terampil dalam melaksanakan tugas seperti Damkar, Satpol PP dan lingkungan hidup dalam hal manajemen persampahan,” katanya.
Menurut Wicklif, untuk meningkatkan kemampuan mereka harus melalui satu pelatihan khusus, namun sejauh ini belum bisa dilaksanakan karena terhambat masalah anggaran.
“Kita harus mencari alternatif lain meski anggaran minim, tetapi bisa tetap melatih mereka,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk menyiasati anggaran minim itu, maka Pemkab Jayapura harus melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Freeport Indonesia.
“Kami berharap dukungan PT Freeport Indonesia melalui pelatihan maka tenaga Damkar, Satpol PP dan manajemen kebersihan lingkungan hidup dapat meningkat guna pelayanan optimal di sini,” katanya.
Dia menambahkan, dengan MoU yang nanti dibuat ini, maka Pemkab Jayapura bisa mengirim tenaga Damkar, Satpol PP dan Manajemen kebersihan mengikuti pelatihan di Kabupaten Mimika.
“Petugas Damkar secara umum sejauh ini tidak pernah ada pelatihan dan yang pernah mengikuti latihan itu hanya empat orang pelatihan di Jakarta dengan menghabiskan biaya kurang lebih Rp75 juta,” ujarnya.
Dia menilai dengan biaya sebesar itu kalau dipakai untuk melakukan pelatihan bersama PT Freeport Indonesia di Mimika mungkin tenaga yang dikirim lebih banyak dan maksimal.