Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua meningkatkan pengawasan sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) untuk mencegah penyakit cacar monyet (monkeypox).

"Sampai saat ini Kabupaten Biak Numfor masih aman dan belum ditemukan penyakit cacar monyet karena dinkes terus meningkatkan pengawasan dengan ketat," ujar Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Biak Numfor Ruslan Epid menanggapi ANTARA di Biak, Rabu.

Diakui Ruslan, dengan layanan SKDR pihak Dinkes Biak Numfor melakukan pengawasan 24 jam bisa lebih cepat melakukan pencegahan.

Menurut Dinkes, cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Dari data medis Dinkes Biak menyebut, gejala utama dalam periode erupsi kulit pada cacar monyet, menurut Ruslan, munculnya ruam kulit terjadi pada 1-3 hari setelah pengidap mengalami demam.

Gejalanya pertama ruam muncul di wajah, kemudian mulai menyebar ke seluruh tubuh, area tangan, kaki dan wajah merupakan bagian yang paling terdampak ruam.

"Dinkes dalam melakukan pencegahan juga melibatkan kantor kesehatan pelabuhan dan karantina pertanian untuk melakukan pengawasan sebagai deteksi dini di kawasan Bandara Internasional Frans Kaisiepo hingga pelabuhan laut," ujarnya.

Untuk penanganan bantuan kesehatan bagi warga di Kabupaten Biak Numfor yang lebih cepat selama 24 jajaran Dinas Kesehatan membuka layanan publik gawat darurat PSC 119 dengan hotline kontak 08114860119

Empat layanan publik yakni gawat darurat medis, layanan home care, layanan ambulans 24 jam dan layanan rujukan pasien.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Biak tingkatkan kepaspadaan dini cegah penyakit cacar monyet

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024