Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua menyebut perlu dilakukan penelitian dan pengkajian rencana induk kelitbangan (RIK) guna mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di daerah setempat.
Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura Elphina Situmorang di Sentani, Rabu mengatakan, rencana induk kelitbangan sangat bermanfaat mengatur dan memproses suatu strategis dalam kelitbangan selama lima tahun ke depan.
“Arah dari kelitbangan akan diatur dalam RIK berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek),” katanya.
Menurut Elphina, RIK ini diharapkan dapat diakomodir dalam program dan kegiatan atau didesentralisasikan dengan setiap pembangunan di Kabupaten Jayapura.
“Apa yang akan dicapai maupun dilaksanakan ketika rencana pembangunan kabupaten disusun maka tidak akan susah lagi litbang daerah ini mau ke arah mana,” ujarnya.
Dia menjelaskan, semua permasalahan yang ada di perangkat daerah dapat dipecahkan melalui penelitian-penelitian yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
“Terkadang kita membuat suatu program berdasarkan hati dan pikiran kita tanpa melihat dasar permasalahan yang ada di masing-masing perangkat,” katanya.
Dia menambahkan contoh permasalahan pendidikan, di mana masyarakat yang buta huruf terdapat 10.000 orang, tetapi dalam program dan kegiatan dilakukan bukan soal penanganan buta hurup tetapi program lain.
“Ini sebagai contoh, di mana perangkat daerah terkadang membuat program dan kegiatan berlainan dengan permasalahan, sehingga tidak dapat memecahkan masalah di tengah masyarakat,” ujarnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura Elphina Situmorang di Sentani, Rabu mengatakan, rencana induk kelitbangan sangat bermanfaat mengatur dan memproses suatu strategis dalam kelitbangan selama lima tahun ke depan.
“Arah dari kelitbangan akan diatur dalam RIK berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek),” katanya.
Menurut Elphina, RIK ini diharapkan dapat diakomodir dalam program dan kegiatan atau didesentralisasikan dengan setiap pembangunan di Kabupaten Jayapura.
“Apa yang akan dicapai maupun dilaksanakan ketika rencana pembangunan kabupaten disusun maka tidak akan susah lagi litbang daerah ini mau ke arah mana,” ujarnya.
Dia menjelaskan, semua permasalahan yang ada di perangkat daerah dapat dipecahkan melalui penelitian-penelitian yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
“Terkadang kita membuat suatu program berdasarkan hati dan pikiran kita tanpa melihat dasar permasalahan yang ada di masing-masing perangkat,” katanya.
Dia menambahkan contoh permasalahan pendidikan, di mana masyarakat yang buta huruf terdapat 10.000 orang, tetapi dalam program dan kegiatan dilakukan bukan soal penanganan buta hurup tetapi program lain.
“Ini sebagai contoh, di mana perangkat daerah terkadang membuat program dan kegiatan berlainan dengan permasalahan, sehingga tidak dapat memecahkan masalah di tengah masyarakat,” ujarnya.