Sentani (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Papua, mengimbau seluruh warga di daerah itu meningkatkan kesadaran membuang sampah pada tempatnya.
Kepala DLH Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri saat dihubungi ANTARA di Sentani, Minggu, mengatakan kesadaran warga begitu rendah dalam menciptakan lingkungan bersih.
“Masih ada warga yang membuang sampah sembarangan seperti di kali dan sungai, yang dapat mencemari lingkungan sehingga berdampak pada kesehatan,” katanya.
Akibatnya saat musim hujan terjadi penumpukan sampah di Danau Sentani,
“Kita punya masyarakat banyak yang hidup di Danau Sentani dan banyak yang menggantungkan hidupnya di danau sehingga ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah,” ujarnya.
Dia menjelaskan 23 truk sampah DLH Kabupaten Jayapura telah bekerja maksimal dalam menciptakan kebersihan kota, namun terkadang masih ada saja sampah yang berserakan di mana-mana.
“Kesadaran masyarakat untuk kebersihan ini yang perlu untuk ditingkatkan, sehingga mereka tahu dan sadar membuang sampah itu pada tempatnya, bukan ke parit maupun sungai atau kali,” katanya.
Dia menambahkan kerap kali pihaknya mendapat dukungan personel dari aparat keamanan TNI-Polri dalam membersihkan drainase di seputar Kota Sentani, namun sampah masih ada di mana-mana.
“Pola pikir warga kita yang harus kita ubah melalui imbauan dan kerja nyata, sehingga mereka ikut membantu pemerintah dalam mengendalikan sampah di wilayah Sentani dan sekitarnya,” ujar Basri.
Waktu pembuangan sampah yang dikeluarkan oleh DLH Kabupaten Jayapura mulai pukul 19.00 WIT hingga 05.00 WIT dan 23 truk sampah serta 148 tenaga kebersihan yang siap siaga membersihkan Kota Sentani dari sampah.
Selain itu dua hingga tiga motor sampah dan dua truk sampah disiapkan untuk mendukung kebersihan Danau Sentani ketika ada lembaga pemerintah maupun swasta melakukan pembersihan di danau terbesar kedua di Indonesia tersebut.
Kepala DLH Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri saat dihubungi ANTARA di Sentani, Minggu, mengatakan kesadaran warga begitu rendah dalam menciptakan lingkungan bersih.
“Masih ada warga yang membuang sampah sembarangan seperti di kali dan sungai, yang dapat mencemari lingkungan sehingga berdampak pada kesehatan,” katanya.
Akibatnya saat musim hujan terjadi penumpukan sampah di Danau Sentani,
“Kita punya masyarakat banyak yang hidup di Danau Sentani dan banyak yang menggantungkan hidupnya di danau sehingga ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah,” ujarnya.
Dia menjelaskan 23 truk sampah DLH Kabupaten Jayapura telah bekerja maksimal dalam menciptakan kebersihan kota, namun terkadang masih ada saja sampah yang berserakan di mana-mana.
“Kesadaran masyarakat untuk kebersihan ini yang perlu untuk ditingkatkan, sehingga mereka tahu dan sadar membuang sampah itu pada tempatnya, bukan ke parit maupun sungai atau kali,” katanya.
Dia menambahkan kerap kali pihaknya mendapat dukungan personel dari aparat keamanan TNI-Polri dalam membersihkan drainase di seputar Kota Sentani, namun sampah masih ada di mana-mana.
“Pola pikir warga kita yang harus kita ubah melalui imbauan dan kerja nyata, sehingga mereka ikut membantu pemerintah dalam mengendalikan sampah di wilayah Sentani dan sekitarnya,” ujar Basri.
Waktu pembuangan sampah yang dikeluarkan oleh DLH Kabupaten Jayapura mulai pukul 19.00 WIT hingga 05.00 WIT dan 23 truk sampah serta 148 tenaga kebersihan yang siap siaga membersihkan Kota Sentani dari sampah.
Selain itu dua hingga tiga motor sampah dan dua truk sampah disiapkan untuk mendukung kebersihan Danau Sentani ketika ada lembaga pemerintah maupun swasta melakukan pembersihan di danau terbesar kedua di Indonesia tersebut.