Sentani (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Jayapura mengharapkan perempuan orang asli Papua (OAP) bisa mandiri dan tangguh di berbagai sektor pekerjaan daerah ini.
“Zaman terus maju dan berkembang, tugas kita bukan hanya di dapur, kamar, dan sumur tetapi bisa menjadi apapun, seperti pengusaha, kepala dinas, direktur di perusahaan BUMN,” kata Kepala DP3A Kabupaten Jayapura Miryam Y Soumilena di Sentani, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu saat peringatan Hari Perempuan Internasional 2024 di daerah setempat yang antara lain ditandai dengan pembagian bunga di antara pegawai DP3A setempat. Peringatan Hari Perempuan Internasional jatuh setiap 8 Maret.
Hingga saat ini, katanya, di daerah setempat masih dibutuhkan pendidikan yang layak, terutama bagi perempuan, disiplin tinggi dan usaha terus-menerus agar kehidupan kalangan perempuan lebih baik pada masa mendatang.
“Momentum ini saya berharap orang tua yang memiliki anak perempuannya tolong disekolahkan tinggi-tinggi seperti halnya anak laki-laki, jangan lagi ada perbedaan,” ujarnya.
Dia menjelaskan perempuan Papua saat ini telah mampu bersaing dengan kaum adam, bahkan dapat menduduki posisi strategis di pemerintahan, seperti menjabat sekretaris daerah (sekda) dan Ketua DPRD Kabupaten Jayapura.
“Ini menandakan perempuan itu bisa asalkan diberikan kepercayaan dan tanggung jawab lebih maka dirinya akan membuktikan bahwa kemampuan perempuan sama hebatnya dengan kaum pria,” katanya.
Dia mengaku kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Jayapura masih cukup tinggi.
Selama awal tahun ini, kata dia, sudah ada dua kasus yang pihaknya selesaikan dengan tidak berbuntut hingga penanganan di kepolisian.
“Kami berharap kasus kekerasan terhadap perempuan berkurang dan berilah peluang seluas-luasnya kepada mereka untuk berkarier di bidang apa saja dan bisa menjadi apa saja dalam konteks baik,” ujarnya.
“Zaman terus maju dan berkembang, tugas kita bukan hanya di dapur, kamar, dan sumur tetapi bisa menjadi apapun, seperti pengusaha, kepala dinas, direktur di perusahaan BUMN,” kata Kepala DP3A Kabupaten Jayapura Miryam Y Soumilena di Sentani, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu saat peringatan Hari Perempuan Internasional 2024 di daerah setempat yang antara lain ditandai dengan pembagian bunga di antara pegawai DP3A setempat. Peringatan Hari Perempuan Internasional jatuh setiap 8 Maret.
Hingga saat ini, katanya, di daerah setempat masih dibutuhkan pendidikan yang layak, terutama bagi perempuan, disiplin tinggi dan usaha terus-menerus agar kehidupan kalangan perempuan lebih baik pada masa mendatang.
“Momentum ini saya berharap orang tua yang memiliki anak perempuannya tolong disekolahkan tinggi-tinggi seperti halnya anak laki-laki, jangan lagi ada perbedaan,” ujarnya.
Dia menjelaskan perempuan Papua saat ini telah mampu bersaing dengan kaum adam, bahkan dapat menduduki posisi strategis di pemerintahan, seperti menjabat sekretaris daerah (sekda) dan Ketua DPRD Kabupaten Jayapura.
“Ini menandakan perempuan itu bisa asalkan diberikan kepercayaan dan tanggung jawab lebih maka dirinya akan membuktikan bahwa kemampuan perempuan sama hebatnya dengan kaum pria,” katanya.
Dia mengaku kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Jayapura masih cukup tinggi.
Selama awal tahun ini, kata dia, sudah ada dua kasus yang pihaknya selesaikan dengan tidak berbuntut hingga penanganan di kepolisian.
“Kami berharap kasus kekerasan terhadap perempuan berkurang dan berilah peluang seluas-luasnya kepada mereka untuk berkarier di bidang apa saja dan bisa menjadi apa saja dalam konteks baik,” ujarnya.