Jayapura (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kota Jayapura, Papua menyatakan dana kampung mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kota Makzi Atanay di Jayapura, Minggu, mengatakan penggunaan dana kampung diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
"Sehingga itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas hidup dan penanggulangan kemiskinan," katanya.
Menurutnya, penggunaan dana kampung yang yang tepat sasaran akan memajukan pembangunan di kampung sehingga diharapkan melalui dana itu dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat kampung setempat.
"Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana kampung diutamakan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya lokal," ujarnya.
Dia menjelaskan ada 14 kampung di Kota Jayapura dan masing-masing kampung menerima dana dengan besaran yang berbeda-beda sesuai letak geografis, jumlah penduduk dan tingkat kemiskinan.
"Jadi ada kampung yang mendapatkan dana desa tahun ini paling banyak yaitu sebesar Rp9 miliar dan yang paling sedikit senilai Rp7 miliar" katanya.
Dia menambahkan dana kampung tahap pertama sudah dicairkan pada Maret 2024 sehingga diharapkan para kepala kampung dapat melaporkan realisasi penggunaan anggaran dengan program yang dikerjakan melalui aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes).
"Hal tersebut supaya dana desa tahap selanjutnya bisa dicairkan yang dibuktikan dengan laporan fisik melalui DPMK dilanjutkan ke Inspektorat kemudian dilakukan monitoring untuk dibuat rekomendasi sehingga pencarian dana desa tahap II bisa dilakukan," ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kota Makzi Atanay di Jayapura, Minggu, mengatakan penggunaan dana kampung diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
"Sehingga itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas hidup dan penanggulangan kemiskinan," katanya.
Menurutnya, penggunaan dana kampung yang yang tepat sasaran akan memajukan pembangunan di kampung sehingga diharapkan melalui dana itu dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat kampung setempat.
"Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana kampung diutamakan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya lokal," ujarnya.
Dia menjelaskan ada 14 kampung di Kota Jayapura dan masing-masing kampung menerima dana dengan besaran yang berbeda-beda sesuai letak geografis, jumlah penduduk dan tingkat kemiskinan.
"Jadi ada kampung yang mendapatkan dana desa tahun ini paling banyak yaitu sebesar Rp9 miliar dan yang paling sedikit senilai Rp7 miliar" katanya.
Dia menambahkan dana kampung tahap pertama sudah dicairkan pada Maret 2024 sehingga diharapkan para kepala kampung dapat melaporkan realisasi penggunaan anggaran dengan program yang dikerjakan melalui aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes).
"Hal tersebut supaya dana desa tahap selanjutnya bisa dicairkan yang dibuktikan dengan laporan fisik melalui DPMK dilanjutkan ke Inspektorat kemudian dilakukan monitoring untuk dibuat rekomendasi sehingga pencarian dana desa tahap II bisa dilakukan," ujarnya.