Sentani (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura, Papua mengharapkan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 tidak ada narasi-narasi yang dapat menyebabkan perpecahan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
Hal ini untuk mencegah gejolak sosial yang dapat terjadi menjelang Pilkada serentak 2024 dengan isu-isu sensitif seperti SARA.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Jayapura Muhammad Amin ketika dihubungi ANTARA di Sentani, Minggu mengatakan pendaftaran bakal calon (Balon) bupati Jayapura periode 2024-2029 ke beberapa partai politik telah dilakukan setelah dibukanya pendaftaran.
“Untuk itu kami meminta kepada Balon bupati Jayapura untuk tetap menjaga kenyamanan dan ketenteraman dengan menggunakan bahasa-bahasa yang baik ketika menyampaikan sesuatu di depan umum atau media,” katanya.
Menurut Amin, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang sudah baik seperti ini harus terus dijaga dan dipelihara sehingga aktivitas sosial dapat berjalan seperti biasa.
“Kami pikir untuk menjadi seseorang pemimpin tidak perlu menggunakan isu-isu SARA, tetapi bagaimana dapat menjual program kepada masyarakat selama lima tahun ke depan,” ujarnya.
Dia menjelaskan setiap Balon bupati Jayapura dapat menyampaikan ke pendukungnya untuk menjaga kondisi Kamtibmas dengan tidak menggunakan cara-cara politik hitam atau black campaign untuk menarik simpati masyarakat.
“Sekarang sudah tidak zamannya lagi untuk menjatuhkan lawan politik dengan menyerang individu maupun keluarga karena masyarakat sudah dewasa untuk melihat hal itu, malah bisa menjadi preseden buruk baginya,” katanya.
Dia menambahkan bangunnya narasi-narasi positif untuk bagaimana dapat membawa Kabupaten Jayapura lebih baik lagi selama lima tahun ke depan sehingga dapat mencerahkan masyarakat untuk memilihnya sebagai kepala daerah.
“Kami juga harapkan kepada tokoh agama, masyarakat, pemuda, perempuan dan paguyuban untuk bersama-sama menjaga Kabupaten Jayapura ini untuk tetap tenang dan kondusif menjelang dan hingga pembacaan hasil pemenang sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jayapura periode 2024-2029,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPRD Jayapura harap jelang Pilkada tidak ada narasi perpecahan SARA
Hal ini untuk mencegah gejolak sosial yang dapat terjadi menjelang Pilkada serentak 2024 dengan isu-isu sensitif seperti SARA.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Jayapura Muhammad Amin ketika dihubungi ANTARA di Sentani, Minggu mengatakan pendaftaran bakal calon (Balon) bupati Jayapura periode 2024-2029 ke beberapa partai politik telah dilakukan setelah dibukanya pendaftaran.
“Untuk itu kami meminta kepada Balon bupati Jayapura untuk tetap menjaga kenyamanan dan ketenteraman dengan menggunakan bahasa-bahasa yang baik ketika menyampaikan sesuatu di depan umum atau media,” katanya.
Menurut Amin, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang sudah baik seperti ini harus terus dijaga dan dipelihara sehingga aktivitas sosial dapat berjalan seperti biasa.
“Kami pikir untuk menjadi seseorang pemimpin tidak perlu menggunakan isu-isu SARA, tetapi bagaimana dapat menjual program kepada masyarakat selama lima tahun ke depan,” ujarnya.
Dia menjelaskan setiap Balon bupati Jayapura dapat menyampaikan ke pendukungnya untuk menjaga kondisi Kamtibmas dengan tidak menggunakan cara-cara politik hitam atau black campaign untuk menarik simpati masyarakat.
“Sekarang sudah tidak zamannya lagi untuk menjatuhkan lawan politik dengan menyerang individu maupun keluarga karena masyarakat sudah dewasa untuk melihat hal itu, malah bisa menjadi preseden buruk baginya,” katanya.
Dia menambahkan bangunnya narasi-narasi positif untuk bagaimana dapat membawa Kabupaten Jayapura lebih baik lagi selama lima tahun ke depan sehingga dapat mencerahkan masyarakat untuk memilihnya sebagai kepala daerah.
“Kami juga harapkan kepada tokoh agama, masyarakat, pemuda, perempuan dan paguyuban untuk bersama-sama menjaga Kabupaten Jayapura ini untuk tetap tenang dan kondusif menjelang dan hingga pembacaan hasil pemenang sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jayapura periode 2024-2029,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPRD Jayapura harap jelang Pilkada tidak ada narasi perpecahan SARA