Jayapura (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Jayapura, Papua tingkatkan pemahaman dan kompetensi Aparatur Sipil Negara setempat dalam penanggulangan dan pemulihan terhadap serangan siber pada sistem elektronik melalui workshop pengelolaan Computer Security Insident Respons Team (CSIRT).
Kepala Bidang Statistik dan Persandian Diskominfo Kota Jayapura Siti Maqrifah di Jayapura, Rabu mengatakan melalui kegiatan tersebut seluruh peserta juga akan dibentuk sebagai tim tanggap insiden keamanan siber.
"Sehingga kami berharap seluruh peserta dari perwakilan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat memahami apa yang disampaikan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," katanya.
Menurut Siti, pihaknya berharap dengan dibentuknya tim CSIRT mampu menyediakan pelayanan dalam mencegah dan menanggulangi insiden keamanan siber.
Dia menjelaskan sebanyak 42 orang pengelola teknologi informasi di setiap OPD di lingkungan Pemkot Jayapura dilibatkan pada kegiatan tersebut.
Sementara itu, Sandiman Ahli Madya Badan Siber dan Sandi Negara, Marcelina Trina Siti sekaligus narasumber kegiatan tersebut mengatakan tim yang terbentuk diharapkan nantinya bisa memahami terkait ancaman risiko kerentanan di dalam ruang siber
"Kami akan memberikan asistensi dan bimbingan secara teknis maupun secara manajerial tentang bagaimana penyusunan dari sisi kebijakan dan cara penanganan secara teknis," katanya.
Dia menambahkan dengan demikian sistem tetap aman dan apabila nanti terjadi gangguan yang mempengaruhi proses pekerjaan bisa ditangani dengan cepat dan tepat.
Kepala Bidang Statistik dan Persandian Diskominfo Kota Jayapura Siti Maqrifah di Jayapura, Rabu mengatakan melalui kegiatan tersebut seluruh peserta juga akan dibentuk sebagai tim tanggap insiden keamanan siber.
"Sehingga kami berharap seluruh peserta dari perwakilan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat memahami apa yang disampaikan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," katanya.
Menurut Siti, pihaknya berharap dengan dibentuknya tim CSIRT mampu menyediakan pelayanan dalam mencegah dan menanggulangi insiden keamanan siber.
Dia menjelaskan sebanyak 42 orang pengelola teknologi informasi di setiap OPD di lingkungan Pemkot Jayapura dilibatkan pada kegiatan tersebut.
Sementara itu, Sandiman Ahli Madya Badan Siber dan Sandi Negara, Marcelina Trina Siti sekaligus narasumber kegiatan tersebut mengatakan tim yang terbentuk diharapkan nantinya bisa memahami terkait ancaman risiko kerentanan di dalam ruang siber
"Kami akan memberikan asistensi dan bimbingan secara teknis maupun secara manajerial tentang bagaimana penyusunan dari sisi kebijakan dan cara penanganan secara teknis," katanya.
Dia menambahkan dengan demikian sistem tetap aman dan apabila nanti terjadi gangguan yang mempengaruhi proses pekerjaan bisa ditangani dengan cepat dan tepat.