Sentani (ANTARA) - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Jayapura Provinsi Papua menyatakan masjid tempat ibadah Muslim sebagai sarana penyebarluasan kebaikan dalam menjaga tatanan bernegara.
Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Jayapura Sakarudin di Sentani, Sabtu mengatakan masjid menjadi tempat atau sarana menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat di daerah ini.
“Generasi muda diajarkan nilai-nilai agama yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 sehingga dalam bernegara tetap mengamalkan kedua pondasi bangsa itu,” katanya.
Menurut Sakarudin, fungsi masjid sangat banyak bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah atau shalat lima waktu.
“Moral anak-anak bangsa bisa diajarkan di masjid sehingga mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang taat terhadap perintah Allah SWT tetapi juga saling mengasihi antar-umat beragama,” ujarnya.
Dia menjelaskan disintegrasi bangsa bisa dicegah dengan pendidikan moral yang diperoleh baik dari bangku sekolah maupun masjid atau tempat taman pendidikan Alquran (TPA).
“Kami juga berpesan kepada guru-guru ngaji untuk memberikan pesan-pesan moral yang positif sehingga dalam rangka hubungan antara Muslim, maupun umat lainnya selalu dapat saling menghormati dan menyayangi sebagai sesama anak bangsa,” katanya.
Dia menambahkan daerah ini dapat maju dan berkembang asalkan semua anak bangsa dari berbagai latar belakang agama bisa saling membantu, bekerja sama mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang maju.
“Kita di sini harus bisa bekerjasama dengan semua pihak untuk bagaimana membantu pemerintah dalam memajukan Kabupaten Jayapura yang makmur dan sejahtera, tidak boleh ada gesekan tetapi terus memelihara persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Jayapura Sakarudin di Sentani, Sabtu mengatakan masjid menjadi tempat atau sarana menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat di daerah ini.
“Generasi muda diajarkan nilai-nilai agama yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 sehingga dalam bernegara tetap mengamalkan kedua pondasi bangsa itu,” katanya.
Menurut Sakarudin, fungsi masjid sangat banyak bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah atau shalat lima waktu.
“Moral anak-anak bangsa bisa diajarkan di masjid sehingga mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang taat terhadap perintah Allah SWT tetapi juga saling mengasihi antar-umat beragama,” ujarnya.
Dia menjelaskan disintegrasi bangsa bisa dicegah dengan pendidikan moral yang diperoleh baik dari bangku sekolah maupun masjid atau tempat taman pendidikan Alquran (TPA).
“Kami juga berpesan kepada guru-guru ngaji untuk memberikan pesan-pesan moral yang positif sehingga dalam rangka hubungan antara Muslim, maupun umat lainnya selalu dapat saling menghormati dan menyayangi sebagai sesama anak bangsa,” katanya.
Dia menambahkan daerah ini dapat maju dan berkembang asalkan semua anak bangsa dari berbagai latar belakang agama bisa saling membantu, bekerja sama mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang maju.
“Kita di sini harus bisa bekerjasama dengan semua pihak untuk bagaimana membantu pemerintah dalam memajukan Kabupaten Jayapura yang makmur dan sejahtera, tidak boleh ada gesekan tetapi terus memelihara persatuan dan kesatuan,” ujarnya.