Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, mengupayakan kakao menjadi komoditas unggulan dari wilayah itu baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pemerintah Provinsi Papua telah mengekspor kakao dari hasil perkebunan petani Kabupaten Jayapura kurang lebih sebanyak 10 ton melalui Pelabuhan Jayapura ke Surabaya.

Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Kamis, mengatakan kawasan Genyem meliputi Distrik Kemtuk, Kemtuk Gresi, Namblong dan Nimborang memang terkenal sejak zaman dulu lahannya begitu subur.

“Sejak zaman Belanda kawasan ini sudah dijadikan lokasi pertanian, dan komoditas kakao menjadi unggulan karena tekstur tanahnya yang cukup baik,” katanya.

Menurut Penjabat Bupati, dengan dukungan pembangunan lumbung atau tempat pengeringan biji kakao dan penyimpanan telah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan.

“Dengan pembangunan fasilitas pengering dan penyimpanan yang sesuai standar diharapkan akan menghasilkan biji kakao berkualitas dan memiliki nilai ekspor tinggi,” ujarnya.

Dia menjelaskan selain tanaman kakao, wilayah Genyem juga cocok untuk pengembangan budi daya kopi dan vanili.

“Jalan-jalan produksi untuk membantu mobilisasi petani ke kebun maupun memperlancar saat memanen telah dibikin dengan harapan hasil perkebunan komoditas kakao, kopi dan vanili meningkat,” katanya.

Dia menambahkan pasaran penjualan kakao, kopi dan vanili pun sudah diatur oleh pemerintah dengan mengekspor ke luar negeri melalui Surabaya.

“Kami berharap ke depan proses ekspor bisa langsung dilakukan dari Pelabuhan Jayapura tanpa harus melewati Surabaya sehingga pendapatan asli daerah (PAD) pun maksimal,” ujarnya.


Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024