Jayapura (ANTARA) - Tokoh Intelektual Timika, Papua Tengah meminta semua warga di daerah itu agar tidak mudah terhasut dengan isu propaganda dan mudah terprovokasi informasi yang beredar di media sosial menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di wilayah setempat.
"Masyarakat harus bijak dalam bermain media sosial karena jika terhasut isu propaganda maka akan merugikan diri sendiri dan juga banyak orang," kata tokoh intelektual Timika Fransiskus Kemong dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin.
Menurut Kemong, pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat di Timika bergandengan tangan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan.
"Karena kunci utama pelaksanaan pemilu berjalan aman dan lancar ialah keamanan yang diciptakan sendiri dari masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan diharapkan Papua bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia terkait pelaksanaan pilkada yang aman dan damai di Tanah Air.
"Kami harus tunjukkan kalau Papua bisa menciptakan situasi pilkada yang damai karena slogan Papua cinta damai," katanya lagi.
Dia menambahkan bercermin dari kericuhan yang terjadi di pelaksanaan pemilu pada Februari 2024 agar dibiarkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak sehingga ke depan diimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih dewasa dalam menyikapi situasi yang terjadi.
"Kami juga berharap supaya aparat keamanan bertindak tegas terhadap oknum yang ingin mengganggu terselenggara nya pemilu," ujarnya.
Dia mengatakan Papua adalah NKRI sehingga jika ada kelompok yang ingin menolak pesta demokrasi agar dapat ditindak sebab pilkada merupakan corong untuk memilih pemimpin yang membawa perubahan.
"Karena para calon yang hebat akan membawa perubahan untuk itu mari bersama-sama sukseskan pilkada," katanya.
"Masyarakat harus bijak dalam bermain media sosial karena jika terhasut isu propaganda maka akan merugikan diri sendiri dan juga banyak orang," kata tokoh intelektual Timika Fransiskus Kemong dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin.
Menurut Kemong, pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat di Timika bergandengan tangan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan.
"Karena kunci utama pelaksanaan pemilu berjalan aman dan lancar ialah keamanan yang diciptakan sendiri dari masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan diharapkan Papua bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia terkait pelaksanaan pilkada yang aman dan damai di Tanah Air.
"Kami harus tunjukkan kalau Papua bisa menciptakan situasi pilkada yang damai karena slogan Papua cinta damai," katanya lagi.
Dia menambahkan bercermin dari kericuhan yang terjadi di pelaksanaan pemilu pada Februari 2024 agar dibiarkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak sehingga ke depan diimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih dewasa dalam menyikapi situasi yang terjadi.
"Kami juga berharap supaya aparat keamanan bertindak tegas terhadap oknum yang ingin mengganggu terselenggara nya pemilu," ujarnya.
Dia mengatakan Papua adalah NKRI sehingga jika ada kelompok yang ingin menolak pesta demokrasi agar dapat ditindak sebab pilkada merupakan corong untuk memilih pemimpin yang membawa perubahan.
"Karena para calon yang hebat akan membawa perubahan untuk itu mari bersama-sama sukseskan pilkada," katanya.