Sentani (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura mengharapkan orang tua yang memiliki anak bayi di bawah lima tahun (Balita) untuk dibawa memperoleh vaksin polio di Puskesmas atau Posyandu.
Hal ini dianjurkan supaya anak-anak di Kabupaten Jayapura, Papua terbebas dari penyakit polio yang dapat mengganggu masa depan mereka.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Sabtu mengatakan untuk mencegah anak terkena penyakit polio satu-satunya jalan orang tua harus membawa ke fasilitas kesehatan.
“Fasilitas kesehatan di Kabupaten Jayapura tidak hanya rumah sakit, tetapi puskesmas, pustu dan posyandu itu orang tua bisa manfaatkan untuk membawa anak-anak mereka mulai 0-7 tahun untuk mendapatkan vaksin polio,” katanya.
Menurut Edward, meski Papua tidak termasuk dalam status kasus luar biasa (KLB) mengenai polio, tetapi pihaknya tetap waspada dengan meningkatkan sosialisasi dan pelayanan polio di fasilitas kesehatan yang tersedia.
“Kami harapkan Kabupaten Jayapura menjadi barometer penanganan penyakit khususnya polio di Papua atau Indonesia Timur sehingga membawa masa depan cerah bagi setiap generasi muda di daerah ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan pelayanan puskesmas, pustu berlangsung setiap hari sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak memperoleh pengobatan secara baik di Kabupaten Jayapura.
“Kami berharap masyarakat bisa mengakses posyandu dengan jadwal yang ada, balita dan anak-anak 0-7 tahun sehingga mereka sejak dini terhindar dari penyakit polio,” katanya.
Dia menambahkan setiap warga pindahan ke Kabupaten Jayapura supaya segera membawa anaknya mendapatkan pemeriksaan atau imunisasi secara teratur di puskesmas, pustu dan posyandu.
“Ini supaya kita mencegah masuknya penyakit polio di Kabupaten Jayapura, selama ini tidak ada kasus yang ditemukan karena peran besar masyarakat, petugas kesehatan bahu-membahu memberikan pelayanan kesehatan dasar,” ujarnya.
Hal ini dianjurkan supaya anak-anak di Kabupaten Jayapura, Papua terbebas dari penyakit polio yang dapat mengganggu masa depan mereka.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Sabtu mengatakan untuk mencegah anak terkena penyakit polio satu-satunya jalan orang tua harus membawa ke fasilitas kesehatan.
“Fasilitas kesehatan di Kabupaten Jayapura tidak hanya rumah sakit, tetapi puskesmas, pustu dan posyandu itu orang tua bisa manfaatkan untuk membawa anak-anak mereka mulai 0-7 tahun untuk mendapatkan vaksin polio,” katanya.
Menurut Edward, meski Papua tidak termasuk dalam status kasus luar biasa (KLB) mengenai polio, tetapi pihaknya tetap waspada dengan meningkatkan sosialisasi dan pelayanan polio di fasilitas kesehatan yang tersedia.
“Kami harapkan Kabupaten Jayapura menjadi barometer penanganan penyakit khususnya polio di Papua atau Indonesia Timur sehingga membawa masa depan cerah bagi setiap generasi muda di daerah ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan pelayanan puskesmas, pustu berlangsung setiap hari sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak memperoleh pengobatan secara baik di Kabupaten Jayapura.
“Kami berharap masyarakat bisa mengakses posyandu dengan jadwal yang ada, balita dan anak-anak 0-7 tahun sehingga mereka sejak dini terhindar dari penyakit polio,” katanya.
Dia menambahkan setiap warga pindahan ke Kabupaten Jayapura supaya segera membawa anaknya mendapatkan pemeriksaan atau imunisasi secara teratur di puskesmas, pustu dan posyandu.
“Ini supaya kita mencegah masuknya penyakit polio di Kabupaten Jayapura, selama ini tidak ada kasus yang ditemukan karena peran besar masyarakat, petugas kesehatan bahu-membahu memberikan pelayanan kesehatan dasar,” ujarnya.