Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menghadirkan listrik di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di Distrik Pulau Moora, Kabupaten Nabire dengan menggunakan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“Kini masyarakat di Kepulauan Moora Kabupaten Nabire tidak merasa gelap dan ini merupakan kerja sama Pemerintah dan PT. PLN (Persero),” kata Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk dalam siaran pers di Jayapura, Minggu.

Menurut Ribka pemerintah melakukan subsidi pembayaran token Listrik sehingga hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen,

“Berdasarkan data dari Kementerian E-SDM RI untuk wilayah Provinsi Papua Tengah jumlah rumah tangga yang telah berlistrik sebanyak 228.674 rumah tangga dari 242.769 sehingga masih terdapat 14.095 rumah tangga yang belum berlistrik,” ujarnya

Ia menjelaskan karena listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, Pemprov Papua Tengah oleh sebab itu pihaknya akan terus mewujudkan pemerataan listrik sampai wilayah 3T.

Sementara itu, Manajer PT. PLN (Persero) UP3 Nabire, Parmonangan Andreas Sitorus mengatakan sumber energi listrik yang akan melayani masyarakat Kampung Mooraa dan Kama berasal dari PLTS dengan kapasitas 40 KW dengan total PV Modul yang terpasang 50 KW.

"Adapun total jumlah bantuan kelistrikan yang diberikan adalah sejumlah 113 pelanggan dengan dominasi berupa rumah tinggal, rumah ibadah, dan bangunan desa," katanya.

Menurut Andreas, adanya program bantuan pasang baru dan instalasi serta token listrik gratis dari pemerintah daerah ini, bisa membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bisa mewujudkan percepatan program Papua Tengah terang.

Sekadar diketahui, sebelumnya telah dilakukan peresmian desa berlistrik dan launching subsidi pembayaran token listrik kepada pelanggan Orang Asli Papua (OAP) yang di Distrik Pulau Moora, Sabtu (22/6).

 


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024