Biak (ANTARA) - Pemerintah Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor, Papua meminta 17 kepala kampung dan kelurahan di daerah itu memprioritaskan penanganan 210 anak stunting.

"Alokasikan dana desa 2024 untuk menyediakan makanan sehat bergizi guna menangani kasus stunting pada anak-anak itu," ujar Kepala Distrik Samofa Adam Umar di Biak, Rabu.

Ia menyebut penanganan kasus stunting pada 210 anak di Distrik Samofa melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga keagamaan Buddha Tzu Chi, TNI/Polri, relawan kemanusiaan, BUMN dan lembaga adat.

Bahkan untuk penanganan stunting di Distrik Samofa, menurut Adam, melibatkan juga bapak asuh anak stunting Kabupaten Biak Numfor Susanto Pirono.

"Pencegahan stunting secara rutin melalui pemeriksaan kesehatan dan tumbuh kembang anak, pengukuran dan penimbangan badan, hingga pemberian makanan sehat tambahan untuk pemenuhan gizi anak," katanya.

Sementara itu, Bapak Asuh Anak Stunting Biak Numfor Susanto Pirono menegaskan, kasus anak stunting berkaitan dengan kemampuan ekonomi keluarga, ketersediaan air bersih dan pemenuhan makanan sehat.

"Sebagai bapak asuh anak stunting saya tetap memberikan makanan sehat bergizi untuk anak cerdas kepada anak di lingkungan keluarga," katanya.

Ia berharap dalam kurun waktu satu bulan kasus 210 anak stunting dapat dientaskan.

Sebelumnya, Kadis Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Johanna Nap mengatakan, pencegahan dan penanganan stunting anak butuh kerja sama yang baik antarorganisasi perangkat daerah, bapak asuh anak stunting dan pemangku kepentingan satuan TNI/Polri.

"Pemkab Biak Numfor telah melakukan delapan aksi konvergensi penanganan stunting. Kami optimistis kasus stunting turun dengan kerja kolaborasi," kata Johanna.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024