Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarmi, Papua melaksanakan studi lapangan terkait banchmarking pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP) angkatan II pada 2024 di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura.
Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura Evert Merauje di Jayapura, Jumat, mengatakan pelatihan kepemimpinan pengawas merupakan upaya yang patut diapresiasi untuk meningkatkan pengembangan profesionalisme pegawai negeri
Menurut Merauje, Pemkot Jayapura juga terus menyikapi perkembangan digital yang terus berkembang sehingga dengan penguasaan teknologi membuat segala menjadi lebih mudah termasuk menjadikan semuanya lebih efektif dan efisien.
"Seperti dalam pelayanan publik maupun informasi publik yang sudah tentu akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan, setiap aparatur sipil negara (ASN) dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi untuk kemudahan pekerjaan atau layanan publik yang diberikan.
"Kami berharap pelatihan kepemimpinan pengawas dapat membekali ASN dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sumber daya secara efektif," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan adanya studi lapangan pelatihan kepemimpinan bagi pengawas sudah tentu memberikan investasi bagi Pemkab Sarmi dalam pemberdayaan tenaga kerja yang memungkinkan para peserta untuk beradaptasi dengan tantangan yang terus berkembang.
"Tetapi juga sebagai dorongan inovasi dan menanamkan budaya perbaikan yang berkelanjutan di dalam tempat kerja masing-masing," katanya.
Dia menambahkan, dengan demikian pihaknya berharap hasil dari kegiatan ini para peserta studi lapangan mampu mengadopsi dan mengadaptasi berbagai layanan di lingkungan Pemkot Jayapura.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sarmi, Freddy Paulus mengatakan banchmarking pelatihan kepemimpinan pengawas dimaksudkan untuk bagaimana pihaknya bisa mengutip apa yang menjadi kelebihan Pemkot Jayapura dalam hal administratif.
"Karena kami menilai secara administratif Kota Jayapura sudah sangat baik sehingga kami memilih empat OPD sebagai lokus pelatihan," katanya.
Dia menjelaskan empat OPD di lingkungan Pemkot Jayapura yang menjadi lokus branchmarking PKP angkatan II ini yakni Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pariwisata, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut sebanyak 65 orang meliputi 40 peserta pelatihan, 20 orang dan empat pembimbing serta satu orang sebagai ketua rombongan.
Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura Evert Merauje di Jayapura, Jumat, mengatakan pelatihan kepemimpinan pengawas merupakan upaya yang patut diapresiasi untuk meningkatkan pengembangan profesionalisme pegawai negeri
Menurut Merauje, Pemkot Jayapura juga terus menyikapi perkembangan digital yang terus berkembang sehingga dengan penguasaan teknologi membuat segala menjadi lebih mudah termasuk menjadikan semuanya lebih efektif dan efisien.
"Seperti dalam pelayanan publik maupun informasi publik yang sudah tentu akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan, setiap aparatur sipil negara (ASN) dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi untuk kemudahan pekerjaan atau layanan publik yang diberikan.
"Kami berharap pelatihan kepemimpinan pengawas dapat membekali ASN dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sumber daya secara efektif," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan adanya studi lapangan pelatihan kepemimpinan bagi pengawas sudah tentu memberikan investasi bagi Pemkab Sarmi dalam pemberdayaan tenaga kerja yang memungkinkan para peserta untuk beradaptasi dengan tantangan yang terus berkembang.
"Tetapi juga sebagai dorongan inovasi dan menanamkan budaya perbaikan yang berkelanjutan di dalam tempat kerja masing-masing," katanya.
Dia menambahkan, dengan demikian pihaknya berharap hasil dari kegiatan ini para peserta studi lapangan mampu mengadopsi dan mengadaptasi berbagai layanan di lingkungan Pemkot Jayapura.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sarmi, Freddy Paulus mengatakan banchmarking pelatihan kepemimpinan pengawas dimaksudkan untuk bagaimana pihaknya bisa mengutip apa yang menjadi kelebihan Pemkot Jayapura dalam hal administratif.
"Karena kami menilai secara administratif Kota Jayapura sudah sangat baik sehingga kami memilih empat OPD sebagai lokus pelatihan," katanya.
Dia menjelaskan empat OPD di lingkungan Pemkot Jayapura yang menjadi lokus branchmarking PKP angkatan II ini yakni Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pariwisata, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut sebanyak 65 orang meliputi 40 peserta pelatihan, 20 orang dan empat pembimbing serta satu orang sebagai ketua rombongan.