Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyebutkan pembukaan layanan Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN) dengan rute Jayapura–Vanimo (Papua Nugini) akan memberikan dampak positif bagi peningkatan konektivitas sekaligus membangkitkan perekonomian masyarakat di kawasan perbatasan.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Suzana D. Wanggai di Jayapura, Kamis, mengatakan hal ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan kedua negara (RI dan Papua Nugini/PNG).
“Angkutan lintas batas ini tidak hanya mempermudah mobilitas warga, tetapi juga membuka peluang usaha, perdagangan dan kegiatan ekonomi baru di wilayah perbatasan RI–PNG,” katanya.
Menurut Suzana, pihaknya memberikan apresiasi kepada Perum DAMRI yang telah menyiapkan armada dan dukungan teknis sehingga operasional uji coba dapat berjalan lancar.
“Oleh sebab itu kami meminta agar hal ini disosialisasikan kepada masyarakat kedua negara agar pelaksanaan ALBN berjalan tertib dan lancar,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya berharap keberadaan angkutan lintas batas ini menjadi awal terbentuknya ekosistem ekonomi baru di kawasan perbatasan, sekaligus memperkuat hubungan persaudaraan Indonesia dan Papua Nugini.
Sementara itu, Kepala Operasional Perum DAMRI Kota Jayapura, Moch Isa Renyaan mengatakan terkait dengan kesiapan armada di sisi Indonesia telah mencapai 90 persen.
“Namun kini menunggu kami tinggal menunggu finalisasi izin serta sarana pendukung di Vanimo, PNG,” katanya.
Sementara itu, Konsul RI di Vanimo, Tangkuman Alexander mengatakan pihaknya mendukung penuh dalam penyediaan terminal, konter tiket, serta koordinasi dengan otoritas setempat.
“Kami berkomitmen memastikan ALBN Jayapura–Vanimo dapat beroperasi dengan baik dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat kedua negara,” katanya.
Penjabat Sekda Provinsi Papua Suzana Wanggai melakukan kunjungan ke Terminal Tipe A guna melakukan uji coba layanan ALBN yang direncanakan berlangsung 14–16 Oktober 2025 bertempat di Terminal Kota Jayapura, Papua, Kamis.

