Sentani (ANTARA) - Manajemen PT Garuda Indonesia menyiapkan tiga pesawat tipe Boeing untuk melayani penerbangan dari Jayapura ke Jakarta pergi pulang.
Tiga pesawat yang melayani penumpang dari Jayapura-Jakarta, Jakarta-Jayapura bertipe Boeing 737-800 dengan jumlah kursi 12 bisnis dan 150 ekonomi.
Ganeral Manager Garuda Indonesia Jayapura Innu Al Kautsar di Sentani, Selasa mengatakan saat ini pesawat melayani penerbangan dari Jayapura tiga Boeing tetapi ada perubahan pada bulan ini.
“Nanti bulan ini kami akan kurangi jumlahnya dari tiga menjadi dua pesawat untuk pelayanan penerbangan dari Jayapura,” katanya.
Menurut Innu, pengurangan jumlah pesawat bukan menandakan penumpang sepi tetapi ini merupakan strategi bisnis.
“Bahkan kalau mau dipaparkan kuartal ketiga dan keempat di tahun ini, justru jumlah penumpang semakin meningkat,” ujarnya.
Dia menjelaskan ada strategi bisnis sehingga ada pengurangan pesawat untuk pelayanan penerbangan dari Jayapura.
“Jumlah kursi yang ditawarkan sama sehingga mau pengurangan atau tidak kami rasa tidak ada pengaruhnya, karena lebih ke pergeseran jadwal atau waktu penerbangan,” katanya.
Dia menambahkan setiap harinya jumlah penerbangan setiap harinya ada lima, tiga melayani intra Papua dan dua keluar Papua dari Jayapura.
“Jadi perhitungannya dalam 1x24 jam itu ada 10 penerbangan, dimana enam pelayanan intra Papua dan empat keluar Papua pulang pergi,” ujarnya.
Perubahan jam terbang Maskapai Garuda Indonesia Jayapura-Jakarta pagi hari yang awalnya 07.50 WIT diundurkan menjadi 12.55 WIT, sementara penerbangan sore hari awalnya 15.05 WIT menjadi 16.15 WIT.
Tiga pesawat yang melayani penumpang dari Jayapura-Jakarta, Jakarta-Jayapura bertipe Boeing 737-800 dengan jumlah kursi 12 bisnis dan 150 ekonomi.
Ganeral Manager Garuda Indonesia Jayapura Innu Al Kautsar di Sentani, Selasa mengatakan saat ini pesawat melayani penerbangan dari Jayapura tiga Boeing tetapi ada perubahan pada bulan ini.
“Nanti bulan ini kami akan kurangi jumlahnya dari tiga menjadi dua pesawat untuk pelayanan penerbangan dari Jayapura,” katanya.
Menurut Innu, pengurangan jumlah pesawat bukan menandakan penumpang sepi tetapi ini merupakan strategi bisnis.
“Bahkan kalau mau dipaparkan kuartal ketiga dan keempat di tahun ini, justru jumlah penumpang semakin meningkat,” ujarnya.
Dia menjelaskan ada strategi bisnis sehingga ada pengurangan pesawat untuk pelayanan penerbangan dari Jayapura.
“Jumlah kursi yang ditawarkan sama sehingga mau pengurangan atau tidak kami rasa tidak ada pengaruhnya, karena lebih ke pergeseran jadwal atau waktu penerbangan,” katanya.
Dia menambahkan setiap harinya jumlah penerbangan setiap harinya ada lima, tiga melayani intra Papua dan dua keluar Papua dari Jayapura.
“Jadi perhitungannya dalam 1x24 jam itu ada 10 penerbangan, dimana enam pelayanan intra Papua dan empat keluar Papua pulang pergi,” ujarnya.
Perubahan jam terbang Maskapai Garuda Indonesia Jayapura-Jakarta pagi hari yang awalnya 07.50 WIT diundurkan menjadi 12.55 WIT, sementara penerbangan sore hari awalnya 15.05 WIT menjadi 16.15 WIT.